Lihat ke Halaman Asli

Marsya Habibah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Perkembangan Konsep Diri

Diperbarui: 27 Oktober 2024   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita, baik itu yang bersifat psikologis, sosial, dan fisik. Dalam perkembangannya aspek konsep diri dibedakan menjadi dua, yakni konsep diri akademis dan konsep diri non akademis. Konsep diri akademis meliputi kemampuan dalam mengikuti perkuliahan, kemampuan dalam meraih prestasi di dalam bidangakademik, serta aktivitas di kampus atau di dalam kelas yang berkaitan dengan persepsi, pikiran, perasaan, dan penilaian seseorang terhadap kemampuan akademiknya. Sedangkan konsep diri non-akademis dibedakan lagi menjadi konsep diri sosial dan penampilan diri. Pertama, konsep diri sosial merupakan bagaimana peranan sosial yang dimainkan oleh seseorang dan sejauh mana penilaian terhadap kerjanya. Kedua, penampilan diri merupakan penilaian seseorang terhadap segala sesuatu yang dimilikinya. Dalam proses perkembangan diri seseorang, peran orang tua dan pendidik sangat penting. Peran orang tua dan pendidik bisa berupa, meningkatkan komunikasi, menciptakan suasana yang positif, dan membantu anak berkembang dengan cara yang baik. Perkembangan konsep diri juga memiliki fungsi positif dan negative. Positifnya seperti, menganggap sama rata, punya keyakinan mampu mengatasi bermacam masalah, bisa menerima pujian tanpa merasa malu, menyadari perbedaan perasaan dan perilaku orang lain, dan berkeinginan danm ampu memperbaiki diri. Sedangkan negatifnya, merasa pesimis saat menghadapi persaingan,s angat sensitif terhadap kritik, responsif terhadap pujian, cenderung bersifat terlalu kritis, dan merasa tidak disukai oleh orang lain. Beller mengungkapkan bahwa ada ciri dari perkembangan konsep diri yang sehat yakni, mampu mengambil inisiatif, mampu menghadapi dan mengatasi rintangan, mendapatkan kepuasan dari pekerjaan yang dilakukan, berusaha menyelesaikan ugas-tugas rutin secara mandiri, dan mengarahkan perilaku untuk mencapai kesempurnaan.Dalam proses perkembangan diri ini orang tua dapat membantu dengan berupaya seperti,meningkatkan komunikasi yang baik dengan anak, menciptakan suasana yang positif bagiperkembangan anak, memberikan dukungan dan motivasi kepada anak, mengenaal lebih dalamkehidupan anak, dan menghindari komunikasi yang terkesan introgatif.

Perkembangan Emosi 

Emosi merupakan perpaduan dari beberapa perasaan yang mempunyai intensitas yang relative tinggi, dan menimbulkan gejolak suasana batin. Ciri-ciri emosi dapat dibagi menjadi empat,yaitu 1). Pengalaman emosional bersifat pribadi, di mana kehidupan emosional seorang individu tumbuh dari pengalaman emosionalnya sendiri; 2). Perubahan aspek jasmani, yaitu Ketika individu menghayati suatu emosi, maka terjadilah beberapa perubahan pada aspek
jasmaniah; 3). Emosi diekspresikan dalam perilaku, yaitu Ketika emosi seseorangd iekspresikan melalui perilakunya (ekspresi muka dan suara/bahasa); 4). Emosi sebagai motif,merupakan suatu tenaga yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan, contoh kalo ada yang sedih nangis.

Perkembangan Moral, Nilai, dan Sikap

Moral merujuk pada akhlak yang sesuai dengan norma sosial, atau berkaitan dengan hukan dan kebiasaan yang mengatur perilaku individu. Nilai adalah tolak ukur atau acuan yang digunakan untuk menilai, mengukur, dan memberikan bobot pada sesuatu, baik dalam aspek akademis, moral, sosial, maupun ekonomi. Sedangkan sikap adalah kecenderungan seseorang untuk merespons suatu hal, baik melalui pikiran, perasaan, maupun tindakan terhadap objek, individu, situasi, atau peristiwa tertentu. Tendapat empat faktor yang mempengaruhi perkembangan momi, nilai, dan sikap

1. Lingkungan Keluarga

2. Lingkungan Sekolah

3. Lingkungan Pergaulan

4. Lingkungan Masyarakat


Selain itu terdapat pula upaya yang dapet dilakukan dalam perkembangun moral, nilai, dan sikap

1. Teknik Pengasuhan, seperti menanamkan rasa takut akan hukuman dan kehilangan kasih sayang orang na
2. Perasaan Empati, bereaksi terhadap perusaan orang lain dengan respon emosional.
3. Mengembangkan Sikap Altruisme, altruisme adalah minat yang tidak mementingkan diri sendiri untuk menolong orang lain.
4. Menciptakan Komunikasi.
5. Menciptakan Iklim lingkungan yang serasi, seseorang yang hidup dalam suatu lingkungan maka sikapnya akan meniru lingkunannya, jadi upayakan untuk menciptakan lingkungan yang positif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline