Lihat ke Halaman Asli

Marsya Azizah

Universitas Pendidikan Indonesia

Perpustakaan Digital sebagai Penunjang Literasi Siswa di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 25 September 2021   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

           Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia, virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

           Hal tersebut membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Sudah lebih dari satu tahun virus COVID-19 sudah berada di Indonesia, pada 16 Maret tahun 2020, Pemerintah menutup beberapa fasilitas umum termasuk sekolah. Sebagai upaya untuk mencegah pandemi COVID-19, Untuk mengurangi penyebaran virus, mulai diadakan pembelajaran daring (dalam jaringan).

            Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

            Selain pembelajaran, guru juga wajib memantau perkembangan literasi siswa. Walaupun pembelajaran dilakukan secara luring. Karena berdasarkan ranking dunia, Indonesia menepati urutan yang sangat rendah. Yakni urutan ke-63 dari 70 negara. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.

            Melihat masalah ini, pihak kampus salah satunya Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai perguruan tinggi ikut berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan dan kebiasaan berliterasi di masa pandemi COVID-19 ini dengan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik.

            Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sebagai program wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa UPI. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini juga dijadikan sebagai wahana pembelajaran dan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. KKN ini dilaksanakan secara individu atau kelompok terbatas di daerah tempat tinggal masing-masing.

            Salah satu mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang UPI, Marsya Nur Azizah mengikuti kegiatan KKN Tematik ini di SD Tunas Unggul Bandung dengan melaksanakan program-program seperti pendampingan siswa dalam memberikan penguatan literasinya, juga membuat perpustakaan digital yang nantinya akan bisa dinikmati seluruh siswa.

            Yang sudah penulis lakukan di SD Tunas Unggul adalah membereskan dan memilah buku layak di perpustakaan, karena perpustakaan yang kosong selama pandemi. Juga melaksanakan pendampingan pembelajaran melalui Zoom Meeting untuk mengetahui kemampuan literasi siswa yang ada.

            Pembuatan perpustakaan digital ini dibantu dan didukung pihak sekolah SD Tunas Unggul Bandung. Kami membuat perpustakaan dengan memasukan buku bacaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk semua level.

            Saat proses kegiatan KKN ini berjalan, penulis merasa sangat dibantu oleh berbagai pihak seperti pihak kampus, pihak sekolah, dan lainnya. Pengalaman ini sangat tidak terlupakan dan berharga bagi penulis. Dan penulis berharap pandemi segera berakhir agar siswa bisa membaca buku dengan nyaman di perpustakaan seperti semula.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline