Lihat ke Halaman Asli

Marsya Adeline

UIN Maulana Malik Ibrahim

Peran Database dalam Mengoptimalkan Inovasi Teknologi Layanan

Diperbarui: 13 September 2024   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Database Perusahaan (Sumber : Freepik.com)

Peran Database dalam Mengoptimalkan Inovasi Teknologi Layanan

Dalam era digital yang semakin terhubung ini, teknologi layanan telah menjadi salah satu pilar utama perkembangan ekonomi global. Berdasarkan artikel ilmiah yang ditulis oleh Geum, Jeon, Lee, dan Park (2017) berjudul Service Technology: Definition and Characteristics Based on a Patent Database, mereka menyoroti betapa pentingnya inovasi di sektor teknologi layanan, yang berbeda dengan teknologi manufaktur. Teknologi layanan lebih berfokus pada pengembangan interaksi antara penyedia layanan dan pelanggan, serta perbaikan proses operasional yang didukung oleh data. Paten-paten yang dianalisis dalam penelitian tersebut menunjukkan tren peningkatan inovasi di sektor layanan, khususnya yang terkait dengan sistem informasi, data analitik, dan teknologi berbasis cloud.

Menurut penelitian ini, sektor layanan telah berkembang pesat sejak tahun 1990-an, dengan inovasi teknologi yang menjadi motor penggeraknya. Dari tahun 2000 hingga 2015, tercatat peningkatan lebih dari 30% dalam jumlah paten yang diajukan di bidang teknologi layanan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mulai menyadari pentingnya mengintegrasikan teknologi dalam operasional mereka untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan. Sebagai contoh, Amazon Web Services (AWS) yang diluncurkan pada tahun 2006 kini menguasai sekitar 33% pangsa pasar layanan cloud global, menurut laporan dari Synergy Research Group (2023).

Geum dan rekan-rekannya dalam penelitian ini juga menekankan bahwa dengan memahami karakteristik teknologi layanan, perusahaan dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan kebutuhan konsumen dan pasar. Sebagai pakar dalam sistem informasi dan database, saya melihat bahwa perkembangan teknologi layanan ini membuka peluang besar untuk eksplorasi lebih lanjut, terutama dalam hal bagaimana teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan analitik data dapat diintegrasikan lebih dalam ke dalam layanan publik dan privat.
***
Artikel yang ditulis oleh Geum et al. (2017) menyajikan penelitian berbasis data paten untuk mengidentifikasi definisi dan karakteristik teknologi layanan. Dalam metode penelitian mereka, tim peneliti menggunakan pendekatan analisis data yang melibatkan pengumpulan data paten dari berbagai sumber global. Mereka mengidentifikasi lebih dari 12.000 paten yang berkaitan dengan teknologi layanan selama periode tertentu. Dengan menggunakan pendekatan ini, mereka mampu memetakan tren inovasi, mengidentifikasi karakteristik spesifik teknologi layanan, dan menguraikan bagaimana inovasi-inovasi ini berbeda dengan teknologi tradisional yang lebih berfokus pada manufaktur. Analisis paten ini memberikan wawasan yang berharga mengenai bagaimana perusahaan besar, seperti IBM, Microsoft, dan Google, memimpin dalam pengajuan paten di sektor layanan, terutama dalam domain seperti kecerdasan buatan dan otomatisasi layanan.

Artikel ini juga didukung oleh berbagai teori yang memperkaya analisis mereka. Salah satunya adalah teori Service-Dominant Logic (Vargo & Lusch, 2004), yang menyatakan bahwa nilai dalam sebuah layanan tidak hanya berasal dari produk fisik, tetapi lebih dari interaksi antara penyedia layanan dan konsumen. Teknologi layanan di sini memainkan peran sebagai mediator yang memfasilitasi penciptaan nilai ini. Contoh yang nyata adalah penggunaan teknologi chatbot berbasis AI dalam layanan pelanggan, yang memungkinkan interaksi 24/7 antara perusahaan dan konsumen, meningkatkan kepuasan pelanggan hingga 87%, menurut laporan Zendesk (2021).

Teori lain yang digunakan adalah Innovation Diffusion Theory oleh Rogers (1962), yang menjelaskan bagaimana inovasi teknologi menyebar di masyarakat. Dalam konteks teknologi layanan, inovasi ini sering kali diadopsi lebih cepat dibandingkan teknologi manufaktur, karena kebutuhan konsumen yang dinamis dan berkembang. Misalnya, layanan streaming seperti Netflix dan Spotify berhasil mengubah cara konsumen mengakses hiburan hanya dalam satu dekade. Laporan dari Statista menunjukkan bahwa Netflix memiliki lebih dari 232 juta pelanggan global pada 2023, meningkat tajam dari 167 juta pada 2020, mencerminkan cepatnya adopsi inovasi layanan.

Selain itu, artikel ini juga menggunakan pendekatan Resource-Based View (Barney, 1991), yang menyatakan bahwa keunggulan kompetitif suatu perusahaan dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya yang sulit ditiru, termasuk teknologi layanan. Dalam penelitian ini, paten teknologi layanan dianggap sebagai sumber daya yang strategis, yang tidak hanya melindungi inovasi tetapi juga mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan kemampuan teknologinya. Perusahaan seperti Google yang memegang lebih dari 70% pangsa pasar mesin pencari global (StatCounter, 2023), terus berinovasi dalam teknologi layanan pencarian, termasuk dalam pengembangan AI dan machine learning, yang tidak mudah ditiru oleh pesaing.
***
Penelitian yang dilakukan oleh Geum et al. (2017) memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman kita tentang teknologi layanan, khususnya melalui pendekatan berbasis paten. Dengan melihat inovasi dalam sektor layanan melalui perspektif yang unik ini, kita dapat memahami bagaimana teknologi telah menjadi pendorong utama perubahan dalam interaksi antara penyedia layanan dan konsumen. Selain itu, penelitian ini juga membantu memperjelas perbedaan mendasar antara inovasi teknologi layanan dan inovasi manufaktur. Dampak dari penelitian ini mencakup dorongan bagi perusahaan untuk terus memanfaatkan paten sebagai alat strategis dalam memperoleh keunggulan kompetitif.

Dalam konteks industri saat ini, hasil penelitian ini semakin relevan, terutama dengan percepatan digitalisasi di berbagai sektor. Adopsi teknologi seperti kecerdasan buatan dan otomatisasi terus tumbuh pesat, dan analisis paten menjadi indikator penting untuk memprediksi arah inovasi berikutnya. Penelitian ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara berbagai pemain industri dalam menciptakan solusi layanan yang lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan konsumen yang berubah-ubah.

Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan fondasi kuat bagi penelitian-penelitian selanjutnya tentang teknologi layanan, sekaligus menjadi referensi penting bagi perusahaan yang ingin mengoptimalkan strategi teknologi mereka.

Referensi

Geum, Y., Jeon, H., Lee, H., & Park, Y. (2017). Service technology: Definition and characteristics based on a patent database. Service Science, 9(2), 144-160. https://doi.org/10.1287/serv.2017.0178

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline