Lihat ke Halaman Asli

Wandy_21

Mahasiswa/Universitas Mataram

Pesona Ragam Karakter dan Cerita dari Topeng Malang

Diperbarui: 26 September 2023   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Topeng Di Padepokan Seni Mangun Dharma Di Dusun Kemulan/Dok Pribadi

Sanggar padepokan seni mangun dharma di Dusun Kemulan, Desa Tulus Besar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, adalah tempat di mana seni tari tradisional Jawa Timur hidup dan berkembang. Sanggar ini menjadi pusat kegiatan seni dan budaya, di desa tersebut menyelenggarakan pertunjukan tari, mengajarkan tari kepada generasi muda, dan memelihara tradisi budaya lokal. Sanggar tari ini juga memiliki peran penting dalam mempertahankan warisan budaya dan mempromosikan keindahan tarian tradisional Jawa Timur.

Diskusi Bersama Pemilik Padepokan Seni Mangun Dharma/Dok Pribadi

Tari Topeng ini bagian dari budaya Jawa Timur dan sering dipentaskan dalam berbagai acara budaya, seperti upacara adat, festival, atau pertunjukan seni tradisional. Dengan topeng-topeng yang digunakan untuk menggambarkan karakter dalam cerita yang ditarikan. Setiap topeng memiliki arti dan karakter yang berbeda, seperti dewa, raja, atau tokoh mitologis, ini adalah cara untuk menjaga dan menghormati tradisi lokal.

Tari topeng ini juga memiliki peran sejarah yang penting, digunakan sebagai sarana perlawanan terhadap penjajahan Belanda dan sebagai ekspresi budaya yang melindungi identitas Indonesia. Pengaruh agama Hindu-Budha juga sangat kuat dalam tari topeng, dengan pementasan yang sering menggambarkan cerita dari epik Hindu seperti Mahabharata dan Ramayana.

Selain itu, tari topeng juga digunakan dalam berbagai upacara ritual dan perayaan tradisional, menjadikannya bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia. Meskipun telah mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, tari topeng tetap dihargai sebagai salah satu warisan budaya yang kaya dan berharga di Indonesia.

Hingga saat ini, tari topeng Malang tetap menjadi warisan budaya yang penting di Jawa Timur, dengan upaya pelestarian yang berkelanjutan dan minat yang terus berkembang.

Foto Bersama Tim Modnus PMM 3 UM Gajayana/Dok Pribadi

Penulis: Muhammad. Fatwa Ma'arij, Sulthan Al Adha, Marsiswandi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline