Lihat ke Halaman Asli

Marshellinus Hosana

Striving for excellence Aja

Purnama, Putri, Persepsi

Diperbarui: 25 April 2021   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Seorang sahabat berkata, lihatlah bulan purnama itu, cantik bukan? Bagi masyarakat desa beberapa decade lalu sering berujar, "bulan.... Bulan.... minta cantiknya buat putriku...."

Namun, setelah Astronot mendarat di bulan, tampaklah bulan tak sak semulus dan cantik dugaan selama ini.

Bagaimana masyarakat desa jaman sekarang ??? Ada yang masih menggunakan permintaan cantik bagi putrinya  ke bulan Purnama dan itu juga boleh dan sah sah saja. Atau ketika tak menggunakan seruan itu, juga tidak masalah.

Mungkin juga purnama bisa digantikan oleh gadget, karena factor aplikasi yang menunjang jadi cantik.

Tiba tiba sahabat saya berseru, " EIts.... Saya berkata untuk arti yang terucap yah!!!" Maksudnya apa yah? Tanyaku.

Sahabat itu menjelaskan, " Terkadang apa yang kita tulis / ucapkan, pesan / makna yang dimaksud dapat diterima berbeda oleh orang lain. Hal inilah yang disebabkan oleh perbedaan persepsi / sudut pandang. Jadi berusahalah untuk selalu mendengarkan terlebih dahulu dan tak memotong pembicaraan orang."

Kemudian lanjutnya, " Bagian terpenting bukan menggunakan persepsi / sudut pandang sendiri yang belum tentu juga menjadi content / isi yang dimaksud. Oleh karena itu tanyakan maksud dari sebenarnya. Tentu kita harus otak dan hati dalam keadaan yang dingin agar tetap terjadi dialog yang baik."

Saya pun hanya menjadi kutilang mengangguk angguk tanda mulai sedikit paham.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline