Lihat ke Halaman Asli

Musuh Bersama Masyarakat: Covid-19 dan Kedunguan Impulsif

Diperbarui: 21 Mei 2020   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pemukiman (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat berat bagi umat manusia. Waktu seperti ini mengajak manusia untuk refleksi sejenak.

Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya masalah yang terjadi, terutama di Indonesia. Di awal tahun, masyarakat Jakarta dan beberapa daerah lainnya dihadapkan pada banjir dikarenakan tingginya curah hujan (Amani, 2020).

Kemudian muncul sebuah virus tidak dikenal dengan penyebaran yang luar biasa cepat. Kali ini tidak hanya di Indonesia, melainkan seluruh dunia digemparkan oleh kasus Corona Virus Disease-2019 (selanjutnya disingkat COVID-19).

Hingga saat ini, jumlah positif COVID-19  di Indonesia telah mencapai angka 19.189 dengan tambahan kasus mencapai 693 orang dari data sebelumnya (Hakim, Halim, & Nugraheny, 2020).

Wuhan Setelah Tiga Bulan Lockdown

Gambar 1 Wuhan Bebas Corona (Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/12/193200365/kisah-warga-wuhan-rayakan-kebebasan-saat-lockdown-berakhir. Diakses 21 Mei 2020)

“Pembukaan kembali Kota Wuhan untuk mengirim sinyal bahwa China akan kembali menghidupkan ekonomi mereka. Tetapi terlepas dari upaya pemerintah, orang akan tetap sangat berhati-hati,” kata Ho-Fung Hunf, salah seorang dosen Universitas Johns Hopkins (Ratriani, 2020).

Wuhan telah mengirimkan tanda bahwa Lockdown akan segera berakhir setelah tiga bulan lamanya masyarakat tertib dan patuh dalam menjalankan aturan.

Hal tersebut patut dicontoh oleh Indonesia. Kerjasama apik antara pemerintah dan masyarakat berbuah manis bagi perekonomian Wuhan.

Situasi di Indonesia

Kabar dari Wuhan seharusnya memotivasi masyarakat Indonesia untuk tetap sabar dan disiplin dalam menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Faktanya, kabar dari Wuhan ini tidak menjadi kiblat bagi Indonesia dalam menjalankan PSBB. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya kerumunan massa di beberapa tempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline