Kasus korupsi sedang membara-baranya terjadi di Tanah Air Indonesia Ini. Kasus Korupsi ini terjadi bukan hanya pada pejabat pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten maupun kota saja tetapi terjadi juga pada pejabat di kementerian Indonesia. Dalam periode pertama tahun 2023, Komisi Pemberantasan Korupsi atau yang biasa dipanggil KPK menerima 2.707 laporan dugaan korupsi. Berdasarkan tempatnya, Ibukota Indonesia yaitu DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan laporan dugaan kasus pidana korupsi terbanyak yang diterima oleh KPK, yakni 359 laporan sepanjang periode pertama 2023. Kemudian Jawa Barat di peringkat kedua dengan laporan 266 laporan, selanjutnya Jawa Timur 213 laporan, Sumatera Barat 202 laporan, dan Jawa Tengah 135 laporan.
Faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab banyaknya kasus korupsi terjadi di Indonesia adalah 1) kurangnya keterbukaan pemerintah Indonesia dalam memberikan informasi tentang korupsi. 2) gaji yang didapat bagi pegawai negeri sipil di Indonesia yang sangat-sangat rendah. 3) kurangnya penegakan hukum yang efektif dan tegas terhadap pelaku korupsi di Indonesia. 4) kurangnya pendidikan dalam masyarakat tentang anti-korupsi serta kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya korupsi itu sendiri.
Dalam catatan KPK, dari 2700 kasus tersebut, ada 320 laporan yang tidak memenuhi pidana korupsi. Alasan utama pejabat-pejabat tersebut tidak memenuhi tindak pidana adalah karena mungkin memiliki koneksi serta pengaruh politik yang kuat bagi masyarakat sehingga proses hukumnya diperhambat dan diperlambat. Alasan lainnya yaitu penanganan kasus korupsi di Indonesia sangat lambat sehingga proses hukumnya berlarut-larut serta tumpang tindih dengan kasus-kasus tindak pidana korupsi lainnya. Maka dari itu, betapa pentingnya kesadaran akan korupsi sangat diperlukan sejak usia dini.
Korupsi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan kekuasaan) untuk keuntungan diri pribadi atau orang lain. Tujuan utama pemberian pendidikan korupsi sejak usia dini adalah menanamkan nilai-nilai anti korupsi agar suatu saat nanti tidak melakukan perbuatan yang hina tersebut. Dalam berbagai pembahasan bahwa kita harus memiliki prinsip-prinsip anti-korupsi dalam diri kita sejak usia dini. Prinsip-prinsip anti-korupsi yaitu yang paling pertama harus mengajarkan untuk menghormati dan mematuhi segala peraturan baik yang ada di sekolah, rumah maupun masyarakat, hal ini dapat membentuk karakter yang baik seperti tanggung jawab dan kedisiplinak pada anak sejak usia dini. Yang kedua yaitu harus menanamkan prinsip pada anak usia dini tentang perbedaan antara tindakan yang benar dan salah, serta dampak negatif dari tindakan korupsi tersebut.
Dampak-dampak negatif dari tindakan korupsi antara lain 1) korupsi dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga-lembaga publik di wilayah Indonesia. 2) korupsi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dengan dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan pelayanan publik disalahgunakan untuk kepentingan yang lainnya. 3) korupsi dapat meningkatkan ketidaksetaraan ekonomi dan sosial karena dana yang digunakan untuk orang miskin atau program dinas sosial untuk masyarakat digunakan kepentingan pribadi pejabat korup. 4) korupsi dapat mengancam hak asasi manusia seperti penyalahgunaan kekuasaan, pemerasan, serta kebutuhan dasar masyarakat yang sering diabaikan. 5) korupsi dapat menghambat sistem peradilan yang adil. 6) korupsi dapat merusak moral dan etika dalam masyarakat dengan menyebabkan orang percaya bahwa korupsi adalah tindakan yang patut dicontoh. 7) korupsi dapat menghancurkan iklim bisnis dengan menciptakan ketidakpastian dan ketidakadilan dalam persaingan bisnis antar pembisnis. 8) korupsi juga dapat memicu konflik sosial dan politik antara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.
Yang ketiga yaitu harus menanamkan prinsip pada anak usia dini dengan memberikan pemahaman tentang bahwa anak-anak harus bertanggung jawab atas tindakan kesalahan mereka. Yang keempat yaitu menanamkan prinsip pada anak usia dini bahwa mereka harus jujur dengan segala perkataan dan perbuatan mereka ketika mereka sedang berkomunikasi dengan anak lain. Yang kelima yaitu menanamkan prinsip kepada anak usia dini tentang berempati terhadap orang lain dengan cara berbicara tentang diri mereka sendiri dan mengajukan pertanyaan tentang perasaan orang lain dalam berbagai situasi dan mengajarkan pemahaman bahwa tindakan korupsi dapat merugikan diri sendiri serta orang lain. Yang keenam yaitu tentang apa itu korupsi (korupsi adalah suatu bentuk ketidakjujuran yang dilakukan oleh seseorang yang dipercayakan dalam suatu jabatan kekuasaan, untuk memperoleh keuntungan yang disalahgunakan untuk keuntungan pribadi seorang korup), bagaimana tindak korupsi terjadi (suap : pembayaran uang atau barang kepada individu yang memiliki kekuasaan tinggi dengan tujuan memperoleh perlakuan khusus, nepotisme : ketika seseorang yang berwenang memperkerjakan kepada anggotanya sendiri tanpa mempertimbangkan kualifikasi, penyalahgunaan dana publik untuk kepentingan pribadi, memaksa orang untuk memberikan keuntungan dengan cara ancaman atau intimidasi, ketika perusahaan memberikan uang kepada pejabat yang berwenang untuk mempengaruhi keputusan atau tindakan mereka, penyalahgunaan dana kampanye untuk tujuan pribadi, perjudian yang biasanya dapat digunakan untuk menyembunyikan uang hasil tindak korupsi dari pejabat korup) dan mengapa korupsi harus dijauhi (dampak negatif dari tindak pidana korupsi). Dan yang paling terakhir adalah menanamkan prinsip pada usia dini dengan menjadi contoh positif dengan menunjukkan moral yang baik dalam tindakan ataupun kata-kata. Contohnya adalah dengan cara selalu jujur dalam perkataan maupun perbuatan, terbuka tentang apa yang dilakukan tanpa menyembunyikan informasi yang penting, dapat diandalkan dan dapat diharapkan ketika seorang anak bergantung, bertanggung jawab atas tindakan dan menerima konsekuensi dari segala tindakan dari negatif maupun positif, dan bersikap adil dalam segala keputusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H