Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset berharga yang dimiliki perusahaan. Karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu perusahaan harus mampu mengelola SDM dengan baik agar tujuan organisasi dapat tercapai.
Hal-hal yang berkaitan dengan SDM dalam suatu organisasi perlu mendapat perhatian karena secanggih apapun teknologi yang digunakan dalam organisasi dan sebesar apapun modal organisasi, karyawan lah yang pada akhirnya akan menjalankan organisasi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari dukungan karyawan-karyawan yang unggul dalam menyelesaikan tugasnya serta kontribusi karyawan terhadap organisasi juga menentukan kemajuan atau kemunduran organisasi (Kadafi, A. R., et al., 2019).
Salah satu persoalan yang harus dihadapi adalah bagaimana mempersiapkan SDM yang profesional dan kompeten serta mampu mendukung daya saing organisasi. Pemetaan karyawan merupakan salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pemetaan karyawan terkadang tidak hanya didasarkan pada kinerja, tetapi juga pada kemampuan karyawan tersebut, baik soft skill maupun hard skill. Kinerja karyawan merupakan hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan. Kinerja tidak hanya berasal dari pendidikan formal, tapi juga dari praktik kerja di lapangan. Kinerja berasal dari berbagai latihan bagi karyawan operasional dan pendidikan bagi para manajemen perusahaan (Hasibuan, J. S., 2019).
Sistem kompetensi akan menggambarkan kinerja dan potensi SDM dari segi unit kerja. Ketika kemampuan karyawan diselaraskan dengan tugas pekerjaan mereka, maka prestasi dan potensi mereka akan terlihat. Kompetensi itu sendiri adalah kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang dimiliki karyawan yang memungkinkan mereka untuk melakukan tugas dan perannya secara produktif dan profesional (Kadafi, A. R., et al., 2019).
Banyak perusahaan yang percaya lebih baik mengembangkan kompetensi inti sehingga karyawan dapat meningkatkan kinerja dan dapat melewati berbagai rintangan yang akan dihadapinya di tempat kerja. Keberhasilan karyawan tergantung pada keterampilan, tingkat pengetahuan, dan kemampuan karyawan.
Pemetaan karyawan merupakan salah satu cara Human Resource Development (HRD) untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki karyawan. Pemetaan karyawan bisa juga disebut profiling.
Apa itu profiling?
Profiling merupakan sebuah metode yang digunakan untuk melihat kinerja dan potensi, serta membaginya menjadi beberapa kategori atau klasifikasi. Kinerja merupakan hasil dari penilaian yang dicapai oleh individu selama periode tertentu di perusahaan, sedangkan potensi merupakan suatu kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Potensi karyawan diukur dengan melihat hasil psikotes dan melihat kemampuan karyawan (soft skill dan hard skill), sedangkan kinerja diukur dengan nilai Key Performance Indicator (KPI).
Profiling merupakan serangkaian proses dengan tujuan untuk melakukan pemetaan karyawan, sebagai salah satu seleksi menuju ke tahap pengembangan atau asesmen. Tersedianya data klasifikasi potensi dan kinerja karyawan, digunakan untuk pengembangan dan pendayagunaan karyawan.
Manfaat profiling