Terjadi peningkatan UKT di beberapa perguruan tinggi negeri yang membuat mahasiswa keberatan khususnya kedua orang tua yang membiayai kuliah mereka. UKT adalah Uang Kuliah Tunggal yang harus dibayar per-semester.
Banyak sekali calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikannya untuk membahagiakan orangtua, menaikkan martabat orangtua, dan menggapai cita-citanya tetapi terhalang oleh UKT yang tinggi. Kemendikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan, "Kenaikan UKT di sejumlah PTN hanya berlaku untuk calon mahasiswa (camaba) 2024, tidak berlaku untuk mahasiswa yang sudah melaksanakan pembelajaran di Perguruan Tinggi", sehingga banyaknya mahasiswa melakukan demo dan protes terkait kenaikan UKT yang sangat menggila.
Nadiem Makarim menjelaskan jika kebijakan ini akan dilakukan berjenjang, di mana mahasiswa Tingkat ekonomi yang mampu diharuskan untuk membayar uang pangkal lebih mahal, sedangkan untuk mahasiswa dengan Tingkat ekonomi menengah ke bawah tidak dibebankan UKT tinggi, "Jadi tidak ada mahasiswa yang gagal kuliah atau tiba-tiba membayar lebih banyak akibat kebijakan ini" Ucapnya.
Tetapi pada beberapa kampus, masih saja menetapkan UKT yang sangat tinggi kepada mahasiswa yang ekonomi menengah ke bawah. "UKT = HUTANG", "Mahasiswa Baru Panik, UKT Semakin Menjerit", "Orang Tua Menjerit!", itu adalah isi hati mahasiswa yang dicurahkan pada saat demo UKT meningkat. Tidak sedikit calon mahasiswa baru memilih untuk mundur karena mendapatkan UKT yang sangat mahal, meskipun sudah mengajukan banding untuk mendapatkan keringanan tetapi hanya turun sedikit saja. "anak murid saya terpaksa mundur padahal udah dapet lewat jalur rapot, UKT nya setara gaji bapaknya 4 bulan, udah banding tetep gak turun uktnya, padahal untuk bisa dapet jalur undangan seleksi rapot dia mesti berjuang selama 3 thn disekolah, bersaing sama temen-temennya biar masuk eligible, sekalinya rezeki keterima malah dihambat UKT" katanya, salah satu pengguna aplikasi media sosial yang berkomentar.
Salah satu mahasiswa baru lolos SNBP di Unsoed bersuara "gaji orangtua saya 1,5jt yang bekerja buruh dan pedagang, dapat UKT golongan 4 sebanyak 8jt, itu bukan yang saya harapkan dari awal, tetapi kenapa UKT yang naik dari awal tidak diumumkan sebelum SNBP". Respon Masyarakat pun "mahasiswa demo UKT mahal, direspon pemerintah kalo kuliah ga wajib, giliran cari kerja persyaratannya min S1 ipk min 3.00 dari kampus ternama, ga jelas" (v***_). "itu kalimat lain dari: kalo miskin gak usah kuliah, gitu kira-kira" (m****),
Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan pun menegur Mendikbudristek, "yang mau saya sampaikan, ya ini nasib orang, nasib keluarga, saya belajar banyak menjadi politisi di dapil selama 5 tahun ya, ternyata kita juga banyak komunikasi dengan warga Masyarakat terutama mereka yang tidak mampu, ini betul-betul kalau mereka menyampaikan saya mas Menteri, mereka selalu mengatakan saya mau kuliah untuk meningkatkan harkat dan martabat orang tua saya dan keluarga saya, setiap kali saya menginterview anak-anak KIP-K itu mau nangis saya".
Senin (27/05/2024) Nadiem Makarim membatalkan kenaikan UKT tahun ini, usai bertemunya dengan Jokowi untuk membahas berbagai hal pendidikan terutama tentang ukt dan Jokowi pun menyetujui untuk membatalkan kenaikan UKT, ucapnya. Suara hati mahasiswa saat menyuarakan keluhan mereka saat UKT meningkat, Nadiem Makarim akhirnya memberikan kebijakan yaitu membatalkan kenaikan UKT kepada mahasiswa baru. Nadiem Makarim sudah mendengar aspirasi mahasiswa, keluhan masyarakat dan keluarga, ia mengaku cukup cemas melihat kenaikan UKT yang sangat mahal pada beberapa PTN di Seluruh Indonesia, "Memang itu saya melihat beberapa angka-angkanya dan itu juga membuat saya pun cukup mencemaskan," ucapnya. Tetapi, beberapa kampus sudah terlanjur menaikan UKT dan beberapa kampus belum menerapkan kebijakan terbaru ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H