Lihat ke Halaman Asli

Marshall Prima

Content Specialist

Hobi Sepedahan? Cobain Sport Massage, Yuk!

Diperbarui: 7 April 2021   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sport Massage (hotbike.com)

Hobi sepedahan kini agak nya jadi sebuah trend baru. Setelah bertahun-tahun lalu kita dihebohkan dengan trend sepeda fixie, sekarang sepedahan untuk kesehatan tubuh jadi trend. Dimasa seperti ini, trend sepedahan naik kembali ke permukaan, membuat sepedah kini menjadi barang langka. Nah, apakah kamu salah satu yang senang bersepeda? Apakah kamu membiasakan diri untuk pemanasan sebelum mulai? Pernah dengan sport massage di refleksi terdekat?

Sayang nya, belum banyak sport massage yang bisa kita temui secara luas. Sebagian besar dari mereka bekerja pada sebuah klub olahraga atau instansi kesehatan. Pasalnya, berbeda dengan beberapa jenis pijat umum, sport massage adalah sebuah titel yang didapatkan setelah sebelum nya mengikuti serangkaian pelatihan sertifikasi. Tidak banyak dari mereka yang bergabung pada terapis konvensional.

Berikut dibawah ini adalah 3 jenis sport massage yang bisa kamu lakukan sesuai dengan jenis olahraga yang tengah kamu jalani.

3 Jenis Sport Massage

Pre-Event Sport Massage

Pre-Event sport massage artinya jenis pijat yang satu ini dikerjakan sebelum aktivitas olahraga. Seorang therapist massage yang bekerja pada klub olahraga biasanya akan berjaga 1-2 jam sebelum para atlit memulai aktivitas nya, dan memberikan serangkaian pijatan ringan selama 15-45 menit tergantung intensitas kepadatan olahraga nya. Para terapis ini akan memberikan sejumlah pijatan pada bagian tubuh yang akan berperan penting bagi aktivitas olahraga nya. Pijat ini dinamakan pre-event karena umum nya para sport therapist akan bekerja sebelum atlit berkompetisi.

Post-Event Sport Massage

Post Event berarti jenis massage yang dilakukan setelah atlit selesai berolahraga. Jika pre event massage bertugas untuk membuat tubuh 'panas' dan siap berolahraga, post event justru berfokus pada pengenduran otot-otot tegang setelah berolahraga. Intensitas pijat nya pun lebih padat dan lama, mulai dari 1-2 jam tergantung seberapa padat olahraga nya. Manfaat dari pijat ini adalah proses recovery yang lebih cepat, sehingga atlit bisa lebih cepat bugar kembali.

Rehabilitative Sport Massage

Jika kamu pernah melihat atlit mengalami cedera karena olahraga dan ada tenaga medis yang menghampiri, salah satu nya pasti ada sport massage therapist. Seorang sport massage therapist juga bertanggung jawab dalam proses recovery cedera seorang atlit. Tentu nya tahapan nya tak bisa langsung di pijat. Atlit yang cedera terlebih dahulu harus mendapatkan perawatan intensif dan pengawasan dari dokter. Setelah dirasa cukup, barulah atlit masuk pada tahap rehabilitative. Jenis pijatan nya akan bergantung pada jenis cedera yang di alami atlit. Umum nya cedera yang di tangani oleh terapis adalah cedera dalam seperti salah urat, kesleo, dan lain sejenis nya.

Jika pre-event dan post-event berfokus pada pemanasan dan pelemasan tubuh dan bersifat satu kali. Banyak nya sesi pijat pada rehabilitative bergantung pada seberapa parah cedera yang di alami atlit. Semakin parah cedera, maka semakin banyak pula jadwal terapi hingga benar-benar sembuh total.

Meski mungkin agak sulit ditemukan, para sport massage therapist kini sudah mulai bisa kamu temukan di beberapa tempat reflexology terdekat. Tapi kamu perlu mengetahui kebutuhan pijat nya sebelum datang atau pesan layanan tersebut. Pesan lah Pre-Event apabila kamu berencana untuk mengikuti sebuah ajang perlombaan atau akan olahraga rutin mingguan. Jika merasa badan sangat lelah setelah berolahraga, kamu bisa ambil sesi Post-Event untuk melemaskan tubuh kembali. Jika cedera? Datangi dokter terlebih dahulu ya, lalu konsultasikan keinginan kamu untuk mengambil sesi Rehabilitative Sport Massage pada dokter mu. Jika disetujui, barulah kamu bisa mulai pesan sport therapist massage.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline