Di abad 22 sekarang ini siapa sih yang tidak punya social media? . Di zaman yang serba digital sekarang, socmed punya peran penting di keseharian kita. Sebagian besar generasi milenial dan Z aktif menggunakan social media seperti twitter, instagram, whatsapp, youtube, dan tiktok. namun, karena penggunaanya yang terlalu masif tak jarang socmed punya dampak yang negatif. penggunaan social media secara berlebihan dapat memicu gangguan kecemasan. Sebuah penelitian A Tool to Help or Harm? Online Social Media Use and Adult Mental Health in Indonesia menemukan bahwa penggunaan sosial media rentan menimbulkan rasa frustasi dan sifat iri. hal ini tidak mengherankan karena fenomena flexing yang marak terjadi. Socmed juga menyebabkan perubahan emosi yang cepat . mood swing yang terjadi terjadi tak jarang mengganggu produktivitas penggunanya. Akibatnya menyebabkan keseharian terganggu. jika sudah menganggu kesehariaan sudah saatnya kita rehat sejenak sejenak dan melakukan detox socmed .
Apa itu Detox Socmed?
Detox socmed adalah mengurangi dan membatasi waktu penggunaan sosial media. Detox socmed tidak berarti kita benar-benar berhenti menggunakan social media, namun mengurangi intensitas penggunaanya. Detox socmed sangat bermanfaat meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kebahagiaan. Namun dalam perjalanannya detox socmed bukanlah hal yang mudah. mengubah suatu kebiasaan memanglah sulit berikut adalah tips yang bisa dilakukan untuk mulai detox socmed.
Lakukan pengurangan perlahan
Tidak menggunkana sosial media sama sekali merupakan opsi ekstrem oleh karena itu cobalah untuk mengurangi intensitas penggunaan. Misalnya jika terbiasa membuka setiap saat kurangi dengan membukanya hanya beberapa jam tiap hari misalnya di sela-sela waktu istirahat . Lakukan pengurangan intensitas waktu setiap hari hingga terbiasa.
Jauhkan Gadget
Menjauhkan gadget adalah pilihan terbaik jika kita kesulitan mengontrol diri. Jauhkan gadget saat sedang melakukan pekerjaan. Letakkan gadget agak jauh dari tempat kita bekerja sehingga effort untuk mendapatkannya sulit. Saat kita butuh effort yang lebih kita cenderung malas dan memilih melakukan kegiatan lain yang lebih mudah.
Alihkan ke kebiasaan baru
Saat bosan kita otomatis mencari hiburan, socmed menyediakan banyak hiburan dengan mudah karena sel-sel otak kita sudah terbiasa, kita dengan mudah membuka socmed dan kehilangan kontrol. Oleh karena itu saat mulai bosan segera alihkan ke hobi atau kegiatan lain seperti olahraga, melukis, mendengarkan musik atau membaca. Pada awalnya memang sulit namun jika rutin sel-sel di otak kita akan terbiasa dan akan menjadikan itu sebagai kebiasaan baru.
Habiskan Waktu dengan Orang Terdekat
Meskipun sosial media kerap menjadi sarana berkomunikasi yang praktis namun tak jarang membuat kita malah tidak aware dengan lingkungan terdekat sekitar kita seperti kata pepatah “Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat’’. Sebaiknya jika memungkinkan lakukan komunikasi secara langsung. Jika saat bosan kita terbiasa Scrolling socmed secara terus menerus cobalah untuk mengobrol langsung dengan orang-orang di sekitar seperti teman, dan keluarga.