Halo Sobat Kompasiana!
Seiring berjalannya waktu, bumi kita semakin menua. Bumi, tempat manusia, satwa, tumbuh-tumbuhan berkembang biak. Bumi menyediakan segala hal yang kita butuhkan. Mulai dari oksigen, makanan, air, dan lain sebagainya. Namun, saat ini kondisi bumi semakin tidak sehat. Banyak hal yang membuat bumi harus menanggung beban hasil dari kita berbuat.
Keadaan bumi yang kian memburuk, kerap ditunjukan oleh beberapa fenomena. Salah satunya adalah pemanasan global. Pemanasan global menjadi masalah yang cukup serius dewasa ini. Pemanasan global merupakan fenomena peningkatan suhu atau temperatur global dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan emisi gas karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N20) serta CFC yang membuat energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.
Pemanasan global juga turut dipengaruhi oleh banyaknya sampah yang ada di bumi. Sampah, juga menjadi salah satu fokus utama pemerintah karena jumlahnya yang kian meningkat. Banyaknya sampah ini mengakibatkan beberapa hal terganggu, salah satunya yaitu tadi pemanasan global.
Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah mengurangi jumlah sampah tersebut agar pemanasan global dapat berkurang. Eco Enzyme menjadi salah satu alternatif dalam pengurangan jumlah sampah tersebut.
Apa itu Eco Enzyme?
Eco Enzyme merupakan sebuah cairan mutiguna hasil dari fermentasi limbah dapur atau sampah organik seperti ampas buah, kulit buah, sayuran yang dicampur dengan gula merah serta air. Eco Enzyme memiliki warna coklat gelap dengan aroma fermentasi asam manis yang kuat.
Eco Enzyme pertama kali digagas oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan ini adalah mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti pembersih organik bahkan penyelamat bumi.
Dari gagasan Dr. Rosukon tersebut, munculah sekelompok orang yang juga menaruh atensi ke kondisi sampah saat ini. Berlatar belakang melihat ironi 70% sampah yang ada di bumi adalah sampah organik, maka sekelompok orang ini memutuskan untuk memproduksi sesuatu hasil dari gagasan Dr. Rosukon yaitu membuat Eco Enzyme guna menyelamatkan bumi. Komunitas ini kemudian menyebar ke berbagai belahan bumi salah satunya Indonesia. Di Indonesia, komunitas ini diberi nama Eco Enzyme Nusantara.
Mengenal Eco Enzyme Nusantara