Lihat ke Halaman Asli

Survey Poltracking Hanta Yudha dan Indikator Burhanuddin Muhtadi

Diperbarui: 27 November 2016   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak ada yang mampu membantah bahwa Timses Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memang super jenius. Hanya bermodalkan 0% elektabilitas saat mendaftar ke KPU, kini di bulan Nopember AHY sudah menempati peringkat pertama dengan elektabilitas 30.4% menurut Survey Indikator pimpinan Burhanuddin Muhtadi dan elektabilitas 27.29% menurut Survey Poltracking pimpinan Hanta Yudha. Padahal semua orang sudah tahu bahwa Burhanuddin Muhtadi maupun Hanta Yudha adalah “orangnya” Ahok. Hal tersebut bisa dilihat dari cuitan-cuitannya selama ini yang selalu membela Ahok.

Tentu sebuah kejutan besar di bulan Nopember, ketika dua surveyor pendukung Ahok berani mengumumkan keunggulan AHY dalam rilis survey terbarunya. Sudah menjadi rahasia umum beberapa surveyor selalu merangkap sebagai konsultan politik untuk memoles citra sekaligus mempengaruhi opini publik. Karena statusnya yang merangkap tersebut sehingga hasil surveinya pun menjadi bias dan diragukan validitasnya. Padahal metode surveynya sudah benar.

Sebagai contoh survey LSI Denny JA, identik dengan konsultan politik SBY yang secara otomatis dikaitkan dengan ABY. Sehingga setiap survey LSI Denny JA publik sudah bisa menyimpulkan akan menguntungkan AHY.

Begitu juga dengan Eep Saefullah Fatah dengan Polmark-nya, tak bisa lepas dari Anis Baswedan. Sehingga apapun hasil survey yang dirilis oleh Polmark, publik pun sudah tahu kesimpulannya mengarahkan publik untuk memilih Anis Baswedan.

Dan surveyor-surveyor kelas nasional lainnya seperti Saeful Mujani Research Cencer (SMRC)-Saiful Mujani, Cyrus Network-Hasan Nasbi, Charta Politica-Yunarto Wijaya, Indikator-Burhanuddin Muhtadi  dan Poltracking-Hanta Yudha pastinya tak bisa lepas dari opini publik bahwa survey-serveynya memang diarahkan untuk menguntungkan Ahok. Terbukti dari pertanyaan-pertanyaan dalam surveynya yang diarahkan agar publik memilih Ahok.

Tapi kali rupanya berbeda. Baik Indikator-Burhanuddin Muhtadi dan Poltracking-Hanta Yudha justru mengumumkan bahwa hasil surveynya menempatkan AHY sebagai pemenangnya. Artinya, menurut survey Indikator dan Poltracking “Jika Pilgub Digelar Hari Ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Gubernur DKI”.

Indikator-Burhanuddin Muhtadi menggunakan sample sebanyak 798 dengan margin of error sebesar 3.6%, sedangkan Poltracking-Hanta Yudha 1200 responden dengan margin of error 2.8%. Mari kita tunggu survey-survey pendukung Ahok lainnya seperti SMRC-Saiful Mujani, Cyrus Network-Hasan Nasbi, dan Charta Politica-Yunarto Wijaya. Jika hasilnya konsisten tetap menempatkan AHY pada peringkat pertama maka dapat dipastikan AHY akan menang hanya dalam 1 putaran.

Apalagi dalam survey Poltracking juga disebutkan jika terjadi head to head AHY-SYLVI melawan Ahok-Djarot diputaran kedua, pemenangnya tetap AHY-SYLVI dengan elektabilitas 45.92% sedangkanAhok-Djarot hanya dipilih oleh 24.83%. Elektabilitas AHY sudah sangat tinggi dan tidak mungkin terkejar lagi oleh Ahok.

Jika dibandingkan Ahok dan Anis yang suka menyerang kandidat lain, AHY memang lebih fokus untuk mengkampanyekan program-programnya. AHY tidak pernah mempedulikan serangan-serangan yang dilancarkan oleh kandidat lain. AHY bahkan selalu mengingatkan timsesnya yang dipimpin oleh Nachrawi Ramli untuk selalu mengkampanyekan hal-hal positif tentang AHY-SYLVI. Menurut AHY dengan sibuk mengkampanyekan hal-hal positif tentang AHY-SYLVI maka timses tidak punya waktu lagi untuk memikirkan serangan-serangan dari kandidat lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline