Lihat ke Halaman Asli

Marselyno

Mahasiswa

Teori Interaksionisme Simbolik Berdasarkan Pemahaman George Herbert Mead

Diperbarui: 10 November 2023   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar belakang George Herbert Mead

George Herbert Mead merupakan tokoh filsafat di bidang sosiologi dan psikologi Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai tokoh dengan aliran sosiologi Chicago atau pragmatis. George Herbert Mead lahir di South Hadley, Massachusetts, Amerika pada 27 Februari 1863. Namun, pada tanggal 26 April 1931 Mead meninggal karena penyakit gagal jantung yang di deritanya.

George Herbert Mead merupakan ahli utama dari teori interaksionisme simbolik. Teori ini dikenal sebagai mazhab Chicago. George Herbert Mead mempunyai 3 konsep utama untuk menyusun sebuah teori interaksi simbolik, yaitu pikiran (Mind), diri(self), dan yang terakhir masyarakat (Society).

Interksionisme Simbolik

Interaksionisme simbolik sebagai segala hal yang saling berhubungan dengan pembentukan makna dari suatu benda atau lambang dan juga simbol, baik benda mati, maupun benda hidup. Melalui suatu proses komunikasi  baik secara pesan verbal maupun non verbal, dan tujuan akhirnya adalah memaknai lambang atau simbol (objek) tersebut berdasarkan  kesepakatan bersama yang berlaku di wilayah  atau kelompok komunitas masyarakat tertentu.

Jadi, George Herbert Mead itu membagi interaksionisme menjadi tiga yaitu. Pertama, dimana manusia  bertindak  berdasarkan makna yang di berikan orang lain kepada mereka. Yang kedua, makna diciptakan dalam interaksi antarmanusia . Yang ketiga, makna dimodifikasi  melalui interpretasi yang ada di masyarakat itu sendiri.

Teori Interaksionisme Simbolik Menurut George Herbert Mead

Menurut George Herbert Mead, yakni hubungan seseorang berdasarkan makna simbolik yang muncul dalam situasi tertentu. Makna itu bukan sesuatu yang berdiri sendiri  tetapi  dibentuk dalam interaksi antara  individu dengan individu lainnya. Jadi makna bersifat sangat dinamis karena diciptakan dalam proses interaksi sosial.

Teori Interaksionisme Simbolik berdasarkan premis:

  • Individu merespon suatu situasi simbolik, yang mana mereka merespon lingkungan berdasarkan  media yang dikandung pada komponen-komponen lingkungan  tersebut bagi mereka.
  • Makna adalah produk interaksi sosial, yang mana makna tidak melihat pada objek melainkan dinegosiasikan  memalui penggunaan bahasa, negosiasi itu dimungkinkan  karena manusia mampu mewarnai segala sesuatu bukan hanya dari objek fisik, tindakan, atau peristiwa, namun juga gagasan abstrak.
  • Makna yang interprestasikan  individu dapat berubah dari waktu ke waktu, yang mana perubahan interprestasi dimungkinkan  karena individu dapat melakukan  proses mental yakni berkomunikasi dengan dirinya sendiri.

Tiga konsep utama yang di ambil dari Mead untuk menyusun sebuah Teori Interaksionisme Simbolik 

1. Mind (pikiran) Menurut Mead, Manusia mempunyai sejumlah kemungkinan tindakan dalam pemikirannya sebelum ia melakukan tindakan yang sebenarnya, Berfikir menurut Mead adalah suatu proses dimana individu berinteraksi dengan dirinya sendiri dengan mempergunakan simbol-simbol yang bermakna. Simbol digunakan dalam berpikir subyektif, terutama simbol-simbol bahasa. Hanya saja simbol yang dimaksud tidak dipakai secara nyata. Isyarat sebagai simbol-simbol signifikan tersebut muncul pada individu yang membuat respons dengan penuh makna. Dan dari simbol-simbol itulah maka akan terjadi pemikiran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline