Disuatu dusun yang terpampang Medan luas dimana berhamburan kambing-kambing ternak, dia bertemu dengan si penggembala kambing yang sedang menggiring kambing-kambingnya pulang kekandang.
"Bolehkah aku membeli satu ekor saja dari kambingmu?" Berkata sang Khalifah
"Ini bukan kambing saya tuan, saya hanya seorang budak yang diamanatkan untuk menggembalakan kambing-kambing ini," jawabnya.
Sang Khalifah berusaha merayu dia agar mau menjualnya, tetapi lagi-lagi dia memberi jawaban yang sama. Akhirnya beliau memberi solusi kepadanya bagaimana supaya tuannya tidak tahu kalau kambingnya dijual satu ekor kepadanya. Katakan kepada tuanmu bahwa satu ekor dari mereka telah di terkam oleh serigala.
Mendengar ucapan itu si penggembala berkata " dimana Allah kalau begitu? Bukankah dia maha melihat dan maha mengetahui perbuatan hambanya, walaupun tuanku tidak mengetahuinya."
Sang Khalifah Umar r.a. memandangi nya dengan penuh haru dan bangga terhadap amanah yang dipegangnya.
Kemudian beliau meminta kepadanya agar diizinkan menyertai nya untuk bisa bertemu dengan tuannya. Dia pun memberi kesempatan kepada umar untuk menyertainya pulang ke rumah tuannya. Setelah sampai dan jumpa dengan tuannya beliau berkata kepadanya : " bolehkah saya menebus budak mu ini?"
"Tentu saja boleh asal cocok harganya," jawab tuan tersebut kepadanya.
Setelah terjadi tawar menawar dengan harga yang telah disepakati oleh mereka berdua maka Umar pun membayar harganya, sambil berkata kepada si penggembala: " sekarang kamu aku merdekakan didunia ini karena kegigihan mu memegang amanah, semoga kelak kamu di merdekakan dari api neraka di hari kiamat."
Akhirnya dia menjadi seorang yang merdeka karena menjaga amanah dan keyakinannya. (Pegangan hidup).
"Sesungguhnya akan memperoleh kemenangan orang-orang yang memelihara amanah dan orang yang menjaga (menepati) janji." (Al- mukminun:8)