Lihat ke Halaman Asli

Kerajaan Semut

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu ketika di kerajaan semut ada 3 ekor semut yang sedang berjalan mencari makanan sambil berbincang-bincang :

Semut 1 : Suatu hari kelak aku ingin menjadi raja semut. Bisa menguasai kerajaan & menjadi orang nomor satu di kerajaan kita.

Semut 2 : Kalau engkau menjadi raja aku ingin menjadi orang kepercayaanmu untuk membantumu mengurusi kerajaan, agar aku pun disegani dan bisa dihormati oleh semua semut yang ada di kerajaan kita. Lalu semut ini bertanya pada semut ke 3 yang dari tadi terlihat diam dan tak memberi komentar tentang impian kedua sahabatnya itu : “Kamu kelak ingin menjadi apa?? Tanya semut ke 2….

Semut 3 : Aku ingin menjadi pelayan..

Semut 1 + Semut 2 : Hah?? Pelayan??

Semut 3 : Ya, aku ingin menjadi pelayan..

Semut 1 : Buka matamu, lihat dunia ini luas sob.. kenapa impianmu hanya ingin menjadi seorang pelayan? Jadi apa kau kelak, jika kau hanya menjadi seorang pelayan ?

Semut 2 : Betul itu, apa kau tak ingin menjadi petinggi yang bisa menguasai seluruh kerajaan ini? Kamu payah sob, punya mimpi kok jadi pelayan…

Semut 3 : Dengan tenang dia menjawab kedua sahabatnya itu : terus apa kalian pikir dengan menjadi petinggi yang dapat menguasai kerajaan kalian akan menjadi orang paling hebat??

Semut 1 : Ya pastinya. Aku akan menjadi orang hebat, orang yang ditakuti, disegani, & bisa menguasai semua penghuni kerajaan.

Semut 2 : Kenapa kau ingin menjadi pelayan sob?? Itukan pekerjaan yang menyita waktu, tenaga, dan tidak akan dihormati orang. Pelayan itu seperti budak sob…

Semut 3 : Menjadi pelayan bukan sebuah impian yang hina, jawabnya singkat..

Semut 1 : Hari gini jadi pelayan?? Capeee deh sob.. Mending jadi raja, semua hal dilayani.

Semut 2 : Setujuu.. Kalau ada yang enak untuk apa jadi orang susah..

Semut 3 : Menjadi pelayan itu tidak susah, jika kita mampu melayani dengan setulus hati. Memulai sesuatu dari nol, akan menjadikan kita pribadi yang menghargai “proses” bukan “hasil”. Setiap proses akan membentuk kita untuk bisa menjadi lebih baik. Mulailah dari melayani, agar kelak kalian pun bisa dilayani… Menjadi seorang raja tentunya harus melewati proses.

Bukankah raja kita yang sekarang dulunya adalah tukang kebun kerajaan?? Tidak taukah kalian ketekunan, tanggung jawab, kedisiplinan ketulusan & dedikasinya untuk kerajaan inilah yang dapat mengantarkannya pada tahta kerajaan sekarang . Banyak yang memilihnya karena melihat sosok pemimpin yang “memimpin” bukan “menguasai”dan ingin dihormati. Lihatlah raja kita sekarang, mampu menjadikan kerajaan kita sejahtera tanpa ingin menjadi raja yang haus akan “kekuasaan”.

Semut 1 : Ya sudahlah, malas berdebat denganmu.. Kamu dan raja kita sama saja..

Percakapan mereka berakhir karena hari makin larut dan mereka harus segera kembali ke kerajaan.

********

5 tahun kemudian…

Di kerajaan semut diadakan sayembara. Raja mengadakan sayembara untuk memilih kepala istana. Raja memerintahkan semua rakyatnya berkumpul.

Raja : Saya akan mengadakan sayembara, siapa yang dapat mengumpulkan buah anggur sebanyak 1000 biji akan saya pilih menjadi kepala istana. Anggur tersebut adalahpermintaan sang ratu yang lagi hamil tua saat itu. Saya menunggu kalian besok di halaman istana.

Setelah mendengar pengumuman itu semua kembali ke tempatnya masing-masing untuk segera mengumpulkan buah anggur..

Semut 1 : Aku harus memenangkan sayembara itu, agar impianku bisa terwujud

Semut 2 : Aku harus jadi pemenangnya… aku harus jadi penguasa istana..

Semut 3 : Aku harus bisa mengumpulkan anggur itu agar ratu kami bisa terpenuhi keninginannya untuk makan buah anggur.

Semua sibuk mencari anggur, untuk mengikuti sayembara.. Hari makin sore, malam hampir tiba semua sudah kembali ke tempatnya masing-masing dengan membawa anggur yang sudah mereka kumpulkan..

Semut 1 : Sial, aku hanya bisa mengumpulkan 800 anggur.. kemana aku harus mencari anggur lagi sementara di luar sudah gelap… Ahhhhh, sial…

Semut 2 : Mana bisa jadi pemenang, anggur yang terkumpul hanya 600 buah saja.. Ini di luar dugaanku..

Semut 3 : Terima kasih Tuhan 1000 anggur untuk ratu kami berhasil aku kumpulkan. Semoga ini berguna untuk ratu.

Malam itu kabar terkumpulnya 1000 anggur milik semut ke – 3 terdengar sampai di telinga semut 1 dan 2..

Semut 1 : Katanya semut 3 berhasil mengumpulkan 1000 anggur untuk sayembara besok?

Semut 2 : Aku juga dengar begitu sob.

Semut 1 : Ini tak bisa dibiarkan, dia tak boleh jadi pemenang.. Aku tak sudi jika dia yang menjadi kepala istana, kedudukan itu harus aku yang tempati.

Semut 2 : Lalu apa yang akan kita lakukan? Aku pun tak ingin posisi itu jadi miliknya.

Semut 1 : Aku punya ide, bagaimana kalau kita mencuri anggurnya malam ini, lalu kita bagi 2 untuk kita berdua..

Semut 2 : Ide yang bagus, aku setuju..

Semut 1 : Ayoo kita ke rumahnya sekarang, pasti dia sudah tidur.

Mereka pun akhirnya pergi ke rumah semut 3 untuk mencuri anggur miliknya. Sesampainya disana semut 3 sudah tidur lelap. Semut 1 dan 2 mencuri sebagian anggur milik semut 3.

Keesokan harinya semut 3 sangat terkejut melihat tempat berisi anggurnya hanya sebagian saja. Ia pun segera menceritakan pada semua tetangganya..

Semut 3 : Aku sedih bukan karena tak bisa menjadi pemenang, tetapi sedih karena tidak dapat memenuhi keinginan ratu kita, kata semut 3 dengan nada yang sedih.

Di halaman istana semua sudah berkumpul, dan ternyata berita kehilangan anggur semut 3 pun sudah sampai di telinga raja.

Semut 1 & Semut 2 : Sambil berbisik mereka pun berkata kita pasti menang, kitalah yang terbanyak. Kitaakan menjadi penguasa.

Raja:Setelah kami memeriksa anggur kalian, kami menemukan ada 3 diantaranya yang memiliki anggur terbanyak, semut 1, semut 2, semut 3.. Kepada kalian bertiga saya akan memberi pertanyaan tambahan untuk bisa melihat kesungguhan kalian dalam mengikuti sayembara ini.

“Apa tujuan kalian mengikuti sayembara ini?? “

Semut 1 : Aku ingin menjadi kepala istana

Semut 2 : Aku ingin menjadi kepala istana yang hebat

Semut 3 : Aku tidak ingin menjadi kepala istana. Aku mengikuti sayembara ini hanya untuk melayani & memenuhi keinginan ratu yang sedang hamil tua.

Raja takjub dengan jawaban semut 3.

Raja : Aku sudah mendengar jawaban kalian, dan aku pilih semut 3 untuk menjadi kepala istana. Menjadi pemimpin bukan orang yang haus akan kedudukan tetapi yang mampu melayani dengan setulus hati.

Semut 3 : Terimakasih raja, akan saya jalankan amanat ini dengan tanggung jawab, dan melayani dengan setulus hati.

Semut 1 & 2 : Sialaaannn, kenapa bukan kita? Ahhhh…

Kisah kerajaan semut sedikit memberi pesan agar kita lebih menghargai proses. Impian bolehlah tinggi asalkan dijalani setulus hati. Menjadi pemimpin bukanlah soal “kekuasaan” ataupun “kecurangan” ,tetapi jadilah pemimpin yang dapat “memimpin”dan “merakyat”….

Diiringi lagu Bang Iwan Fals: “Wakil rakyat harusnya merakyat, jangan tidur waktu sidang soal rakyat”

****END****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline