Lihat ke Halaman Asli

Marsela Limandar

Senang belajar

Komplek Wisata Makanan Halal untuk Percepatan Pembangunan Daerah

Diperbarui: 18 Januari 2022   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JAKARTA --  Keramaian di gedung Nusantara DPR RI di Senayan begitu terlihat. Tamu-tamu penting tampak silih berganti masuk ke dalam ruangan Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator bidang Industri dan Pembangunan, Bapak Rachmat Gobel. Dari pagi hingga petang, pertemuan demi pertemuan terus dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan Komplek Wisata Makanan Halal di Indonesia yang akan segera dirampungkan sebelum 2024.

Gorontalo sebagai wilayah konstituen dari Rachmat Gobel, terpilih sebagai lokasi pilot project pembangunan Komplek Wisata Makanan Halal. Komplek Wisata Makanan Halal ini dipilih menjadi mega proyek di Indonesia bukan tanpa alasan, mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, yakni hingga 231 juta jiwa, sehingga peluang proyek Komplek Wisata Makanan ini menjadi sangat besar.

Keberagaman jenis makanan halal yang akan tercipta di komplek wisata ini akan menjadi daya tarik yang tidak terelakkan bagi banyak orang. Mengingat semakin sulitnya mendapat makanan halal dengan rasa yang nikmat saat ini, wisatawan yang akan datang kelak tidak perlu lagi merasa was was untuk menyantap makanan yang dibeli di dalam komplek Wisata, sebab kehalalannya sudah pasti terjamin.

Tidak hanya memberikan kepuasan bagi pecinta kuliner halal, proyek komplek wisata ini juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar lewat kesempatan berjualan makanan yang halal di dalam komplek. 

Pemerintah daerah yang akan ditunjuk sebagai fasilitator dan pengelola komplek juga tidak luput dari kesempatan untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui tingginya angka kunjungan wisatawan lokal dan Internasional yang ingin menjajal wisata kuliner halal dari seluruh wilayah di Indonesia.

Ide brilian ini sendiri, berhasil dibawa dan dieksekusi oleh Pak Rachmat Gobel. Dengan kepiawaiannya dalam melihat potensi bisnis, dan pemikirannya yang visioner, Pak Gobel berhasil menginisiasi kerjasama dengan pemerintah Turki. 

Dalam kunjungan kerjanya sebagai Wakil Ketua DPR RI ke Turki beberapa waktu yang lalu, Pak Rachmat berhasil mengobservasi berbagai proyek pemerintah negara Turki yang sukses merebut hati para wisatawan. 

Beliau menggunakan teori ATM atau Amati, Tiru, Modifikasi, untuk menjadikan proyek ini lebih sukses dari pendahulunya karena telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi daerah Indonesia, khususnya Gorontalo sebagai kota pionir yang pertama menjadi tempat pembangunan proyek ini.

Selain pertimbangan terhadap konsep halal dan kaitannya terhadap spiritualitas umat Muslim, pembangunan komplek wisata ini juga akan menjadi contoh nyata komitmen Indonesia terhadap rencana PBB menuju target SDG (Sustainable Development Goals) dalam memerangi kelaparan. Makanan akan lebih mudah tersedia, dan diakses oleh masyarakat. 

Pembangunan komplek wisata makanan halal ini, sejatinya merupakan perwujudan dari misi kemanusiaan untuk menjaga keberlangsungan pangan di masyarakat. Bayangkan saja, para petani nantinya akan lebih diberdayakan, para UMKM akan memiliki lebih banyak kesempatan, dan konsumen akan dimudahkan untuk mengakses makanan yang halal; dimana secara kolektif, seluruh hal ini akan meningkatkan taraf hidup masyarakat Gorontalo.

Proyek pertama ini diharapkan akan menjadi benchmark yang nyata dari konsep pembangunan Wisata Kuliner Halal di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan, di tahun-tahun mendatang, akan dibangun komplek serupa di provinsi-provinsi lain. Dan dengan pembangunan yang berkelanjutan, diharapkan keseluruhan konsep ini akan menjadi sumber devisa baru demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline