Lihat ke Halaman Asli

Marsa Nurul Laila

Mahasiswa 23107030027 UIN Sunan Kalijaga

Museum Kotagede: Memperkenalkan Warisan Sejarah Yogyakarta

Diperbarui: 21 Juni 2024   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi 

Yogyakarta, sebuah kota dengan kekayaan sejarah yang mempesona, tidak hanya terkenal dengan istananya yang megah dan kaya akan budaya tradisionalnya, tetapi juga terdapat sejumlah museum yang menghidupkan kembali sejarahnya yang luhur. Salah satu nya adalah Intro Living Museum Kotagede, sebuah tempat yang menggabungkan seni, sejarah, dan kebudayaan dalam satu kesatuan yang menarik.

Intro Living Museum Kotagede terletak di Jalan Tegal Gendu No. 20, Prenggan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta  daerah ini terkenal dengan sejarahnya di Yogyakarta dan sebagai pusat kegiatan perdagangan dan kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16. Kotagede sendiri pernah menjadi ibu kota Kerajaan Mataram Islam sebelum Keraton Yogyakarta dibangun. Di tengah gemerlapnya sejarah ini, Intro Living Museum Kotagede hadir sebagai penjaga dan pengawal memori akan masa lalu yang perlu dijaga.

Museum ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan artefak berharga, tetapi juga sebagai tempat edukasi yang berusaha untuk mengenalkan sejarah dan kebudayaan Jawa kepada generasi muda serta wisatawan yang tertarik dengan warisan budaya Indonesia.

Intro Living Museum Kotagede memiliki koleksi yang beragam, mulai dari artefak sejarah, seni rupa, hingga peninggalan kerajaan Mataram Islam. bangunan museum yang menempati Rumah Kalang. Dilansir situs Dinas Pariwisata Kota Jogja, Rumah Kalang di Kotagede menjadi salah satu bangunan bersejarah yang menarik perhatian wisatawan karena kombinasi yang indah antara arsitektur Eropa yang diselaraskan dengan budaya lokal. 

 (Google/budaya.jogjaprov.go.Id)

Bangunan Rumah Kalang dan beberapa koleksi di museum Kotagede tersebut, berasal dari hibah para tokoh dan masyarakat Kotagede. Rumah Kalang yang kini merupakan aset Pemda DIY sebelumnya merupakan milik B.H. Noerijah, salah satu tokoh Wong Kalang. Wong Kalang turut membentuk identitas Kotagede, tidak hanya karena bangunan yang memiliki karakter arsitektur yang khas, namun juga perannya dalam sosial, budaya juga ekonomi.

Bangunan rumah Kalang  yang dibangun secara bertahap pada tahun 1931- 1938 memadukan banyak gaya, dengan corak yang unik, berbeda dengan arsitektur lain se-jamannya. Ada langgam bangunan tradisional Jawa, Cina, hingga Eropa. 

Selain itu, terdapat pula koleksi perhiasan tradisional Jawa, senjata kuno, dan benda-benda bersejarah lainnya yang menceritakan kejayaan dan kekayaan budaya Jawa pada masa lalu.

Dokumentasi Pribadi

Di antara koleksi-koleksi yang menarik tersebut, terdapat sejumlah perhiasan tradisional Jawa yang terbuat dari emas dan batu mulia, menggambarkan keahlian tinggi para pengrajin lokal pada masa itu. Selain itu, senjata-senjata kuno yang dipamerkan juga mencerminkan kecanggihan teknik pembuatan senjata pada zaman dahulu, sementara benda-benda bersejarah lainnya memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan sehari-hari dan sistem sosial masyarakat Jawa pada masa keemasannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline