Lihat ke Halaman Asli

Sumarni

Berdoa dan berusaha

Kusambut Fajar dengan Penuh Perjuangan

Diperbarui: 7 Juli 2020   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Terdengar suara adzan subuh telah dikumandangkan, sebuah tanda malam akan berlalu dan pagi akan segera tiba. Gemuruh air mulai terdengar dan beberapa anak lainnya  mulai bersiap untuk melaksanakan shalat. 

Disudut kamar masih terlelap seorang anak, kuhampiri lalu kuteteskan air ke wajahnya sontak dia kaget,

"ah ibu"  dengan nada kesal .

"ayo bangun sudah masuk waktu shalat subuh" kataku.

"ah ibu sebentar lagi" sambil mengucek ngucek matanya dan menutup wajahnya dengan selimut.

kadang batinku berat untuk membangunkan mereka, terlebih lagi saat kulihat mereka tidur dengan sangat lelap. Namun, kukuatkan batinku dan kukatakan kepada mereka " ini demi kebaikan kalian, kalau tidak dibiasakan dari sekarang lalu kapan kalian akan memulai, menunda nunda waktu sama halnya melewatkan satu kesempatan berharga untuk melakukan sesuatu. 

Hari ini , jam ini dan detik ini terus berputar dia tidak akan pernah berkata saya akan menunggumu melainkan dia akan meninggalkanmu dan menemuimu di hari yang berbeda". 

"Baikalah ibu " sambil beranjak meninggalkan diriku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline