Kejadian ini memang telah berlangsung cukup lama. Tepatnya peristiwa yang terjadi pada bulan April 2023, jam 10.00 pagi waktu itu. Ketika seorang peserta didik tertunduk , wajah agak merah, dan nampak lesu , tiba-tiba saja sudah berdiri di depan meja guru. guru cukup kaget dibuatnya.
Setelah duduk, peserta didik itu coba menceritakan pengalamannya. Begini cerita peserta didik itu, saat itu sedang Pelajaran matematika di kelas XA. Situasi kelas di bagian bangku belakang agak gaduh.
Beberapa peserta didik saling berbisik sana sini bercerita tentang Elclasico ( Real Madrid VS Barcelona ) yang ditontonnya semalam. Sebagian saling melempar kertas , entah apa isinya (mungkin surat cinta).
Sementara itu, guru masih asyik mencatat sesuatu di papan. Peserta didik mencoba merapat ke bangku depan . peserta didik berharap akan lebih jelas melihat tulisan sang guru di papan, sekaligus terhindar dari gangguan " suara Sumbang " temannya yang asyik ngobrol di belakang .
Sial bagi peserta didik, hari itu " untung " belum berada di pihaknya. Spontan sang guru menghardiknya dengan keras . mengapa kamu jalan-jalan saat pelajaran ? peserta didik itu mencoba menjelaskan masalahnya, sambil menatap wajah sang guru. Bukan kesempatan menjelaskan dan pengertian yang diterimanya, justru umpatan yang dianggap tidak tau sopan santun karena memelototi sang guru.
Dari problem yang terjadi di kelas, memaknai bahwa itu bagian dari anugerah yang diberikan Tuhan kepada guru artinya sebagai insan yang mencerdaskan anak bangsa harus siap melayani dalam kondisi apapun. Penting untuk diingat bahwa setiap peserta didik adalah individu yang unik dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda. Perilaku bermasalah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
Langkah pertama dalam membantu peserta didik bermasalah adalah guru wajib memahami akar masalah, dengan memahami akar permasalahan , guru dapat menentukan Solusi yang tepat untuk membantu peserta didik.
Mengembangkan Solusi yang Tepat
Solusi untuk membantu peserta didik bermasalah haruslah bersifat komprehensif dan disesuaikan dengan kebutuhan individu. Berikut beberapa pendekatan yang dapat dipertimbangkan:
Terapi individu atau kelompok: Terapi dapat membantu peserta didik untuk mengatasi trauma masa kecil, masalah mental, atau masalah lainnya yang mendasari perilakunya.