Salah satu profesi yang menantang adalah menjadi guru. Menantang lantaran untuk menjadi guru sesungguhnya seseorang harus melewati proses yang tidak pernah selesai. Ada pepatah bijak mengatakan bahwa di mana dan kapan saja guru harus senantiasa terbuka untuk belajar.
Di tengah hiruk pikuk dunia pendidikan yang sarat dengan target dan pencapaian, secercah cahaya hangat menyapa melalui konsep mengajar dan belajar dengan hati. Pendekatan ini bagaikan oasis yang menyejukkan, mengantarkan kita pada esensi pendidikan yang sesungguhnya: menumbuhkan generasi cerdas yang utuh, empati, berkarakter, berkompetisi, Berdaya.
Mengajar dengan hati bukan sekadar mentransfer ilmu pengetahuan, melainkan menjalin hubungan yang mendalam dengan peserta didik. Guru berperan sebagai fasilitator, membimbing murid untuk menemukan potensi dan makna dalam belajar. Proses belajar bukan lagi kompetisi tanpa makna, melainkan petualangan penuh penemuan yang menumbuhkan rasa ingin tahu, kreativitas, inovatif, dan kemandirian.
Belajar dengan hati bukan sekadar menghafal fakta dan angka, melainkan memahami dunia dengan menyeluruh. Peserta didik didorong untuk berpikir kritis, bertanya dengan berani, dan menemukan solusi kreatif atas berbagai permasalahan. Peserta didik belajar untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan berempati terhadap sesama.
Bertumpu pada pemikiran dasar yang diulas diatas, siapa pun tak akan dapat menyangkal bahwa guru adalah pembelajar seumur hidup. Seorang guru harus selalu bersedia mengasah akal budinya dan mempertajam perhatian terhadap peserta didik. Oleh karena itu, mau tidak mau jikalau proses mengajar-belajar akan berdampak pada peserta didik.
Bagaimana mewujudkan mengajar dan belajar dengan hati?
Kembangkan karakter dan nilai-nilai: Tanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat kepada sesama. Ajaklah peserta didik untuk berkontribusi positif bagi lingkungan Keluarga, Sekolah, masyarakat.
Tanamkan rasa cinta belajar: Ajaklah peserta didik untuk menjelajahi dunia dengan penuh rasa ingin tahu dan penasaran akan sesuatu. Gunakan metode dan model belajar yang kreatif dan menyenangkan yang dapat memantik gairah belajar peserta didik dan hubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata atau kontekstual
Ciptakan komunitas belajar yang inklusif: Hargai keragaman dan hindari diskriminasi. Ciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi semua peserta didik.
Mengajar dan belajar dengan hati membutuhkan komitmen dan dedikasi dari semua pihak. Guru, peserta didik, orang tua, dan masyarakat bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan yang bermakna bagi generasi penerus bangsa.