Lihat ke Halaman Asli

Marlin Lering

Ami ata Hagarahu

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Sosio Emosional (Tugas Modul 2.2.a.9)

Diperbarui: 18 Maret 2022   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

                                                                                                                                      

        Pendidikan menjadi hal utama untuk mendongkrak Sumber Daya Manusia yang unggul. Melalui pendidikan pulalah pengetahuan, ketrampilan hingga karakter anak didik ditempa juga dibentuk. Berbicara pendidikan maka tidak terlepas dengan elemen penting yaitu pendidik dan anak didik selain elemen lainnya. Pendidik memiliki tanggung jawab untuk memberikan bimbingan arahan serta pendampingan terhadap anak didik sebaliknya anak didik memiliki hal untuk menerima pendidikan yang lain baik pengetahuan ketrampilan juga karakter. 

      Sejak dicetuskannya Merdeka Belajar oleh  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim beragam pembelajaran dirancang guna memenuhi kebutuhan murid agar nyaman, dan merdeka. Nyaman berati bahwa anak didik merasa dihargai dan menghargai, sementara merdeka dimaksudkan bahwa anak didik tidak merasa tertekan dan ditekan, memiliki keperayaan diri yang tinggi dalam melakukan berbagai aktivitas pembelajaran berinovasi dan berkreasi sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.

      Berbicara tentang merdeka belajar maka tentunya tidak terlepas dari pembelajaran berdiferensiasi dan juga pembelajaran sosio emosional. Pembelajaran berdiferensiasi adalah keputusan masuk akal yang dibuat oleh pendidik yang berorentasi pada murid. Keputusan yang dimaksud berhubungan dengan (1) tujuan  pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, (2)Bagimana Guru menanggapi dan merespon kebutuhan murid (3) lingkaran belajar yang mengundang murid untuk belajar,(4) Manajemen kelas yang efektid serta (6) pemberian penilaian pada anak didik yang berkelanjutan. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengedepankan kemerderkaan anak didik untuk meningkatkan diri sesuai dengan kesiapan belajar,minat dan profil belajar

      Contoh penerapan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X Materi menulis teks Negosiasi. Jika merujuk ada diferensiasi konten maka anak didik diberikan kebebasan memilih topik Teks Negosiasi sesuai dengan yang anak didik ketahui dan alami di sekitarnya seperti , bernegosiasi dengan teman, orang tua atau yang lainnya, Guru hanya memberikan pengetahuan tentang struktur dan langkah menulis teks negosiasi . Sementara itu, jika merujuk pada diferensiasi proses maka anak didik diberkan kebebasan untuk menulis sesuai dengan topik yang sudah dipilih selanjutnya, untuk diferensiasi produk maka anak didik dibebaskan untuk memilih media yang digunakan untuk menuliskannya misalnya di media word atau dalam bentuk visual  media lainnya yang ia minati tanpa harus berapatokan pada  apa yang diinginkan oleh Guru atau pe ndidik.Manfaat embelajaran berdiferensiasi adalah pendidik dapat mengetahui karaktersitik setiap murid tentang kekuatan gaya belajar minat anak didik sehingga anak didik merasa dihargai dan diperhatikan secara utuh.

     Selain pembelajaran berdiferensiasi dikenal juga pembelajaran sosio emosinal. pembelajaran sosio emosional merupakan pembelajaran yang memungkinkan anak didik dan pendidik memperloleh dan menerapkan pengetahuan ketrampilan dan sikap secara positif. Tujuan dari pembelajaran sosio emosional adalah :

  1. memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi (kesadaran diri)
  2. menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
  3. merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)
  4. membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan membangun relasi)
  5. membuat keputusan yang bertanggung jawab.  (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

Sementara itu, Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE)  dapat dilakukan dengan 4 cara:

  1. Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE)  secara spesifik dan eksplisit
  2. Mengintegrasikan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi dengan murid
  3. Mengubah kebijakan dan ekspektasi sekolah terhadap murid
  4. Mempengaruhi pola pikir murid tentang persepsi diri, orang lain dan lingkungan.

      Pembelajaran sosio emosional jika diintegrasikan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan melakukan ice breaking ringan sebelum memulai pembelajaran seperti saling berbalas pantun, bisa juga dengan menceritakan tokoh inspiratif yang tentunya dapat memberikan susana baru sebelum pelajaran di mulai kemudian mennayakan hal apa yang dapat dipelajari dari kisah tokoh inspiratif yang dihadirkan. pembelajaran sosio emosional juga diterapkan pada pribadi pendidik agar selalu postif dalam menjalankan aktifitas pembelajaran sehingga anak didik merasa dihargai sebagai manusia yang merdeka.

Pustaka:

PPPPTKPENJASBK.Modul LMS Calon Guru Penggerak. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline