Lihat ke Halaman Asli

Tanpa Harap

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanpa Harap.

Hatiku memang tak tembuspandang

Namun bukan berarti tak bisa terasa

Kala seribu pilu menghujam tak berdarah

Namun bukan berarti tak robek terluka

Bahkan rintih suara kalbu tak terdengar telinga manusia

Sungguh...

Jika kau teliti, mata inilah refleksinya

Adalah rasa yang lebih nikmat dari secangkir kopi pait

Menelan sesak diantara paras bersemangat

Bukan masalah kau berlagak baik lantas setiap sembilu menghimpit

Hanya karena perkara kata harapan dusta

Biar kuanggap ringan

Karena memang harapan dusta terlanjur membuai

Biar kukorek habis

Karena memang manusia takkan puas tanpa penyesalan

Surakarta, 1 Januari 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline