Lihat ke Halaman Asli

Lina Hafs

Wirausaha

Transportasi Perahu Pulau Maringkik, Lombok

Diperbarui: 7 Juli 2023   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi Perahu Pulau Maringkik, Lombok. (sumber: tangkapan layar dari YouTube Lina hafs)

Desa Tanjung Luar, terkenal dengan hasil ikan lautnya yang melimpah. Lokasinya berada di Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Di desa Tanjung Luar terdapat pasar ikan, yang terletak di pinggir pantai Tanjung Luar. 

Sebagian besar pedagang menjual hasil laut, bahkan ada juga yang menjual ikan Hiu. Namun kali ini saya tidak mengulas mengenai kemudahan dan kebebasan nelayan mencari ikan hiu, mungkin lain kali akan saya ulas. Yang ingin saya ulas adalah transportasi antar pulau yaitu perahu. 

Di seberang desa Tanjung Luar terdapat sebuah pulau kecil yang berpenduduk sangat padat, Pulau Maringkik namanya. Masyarakat pulau Maringkik ini, tentunya mencari kebutuhan hidup mereka sehari-hari keluar dari pulau mereka. 

Karena lokasi mereka menyeberang lautan dan pulau tersebut juga sangat kecil, di tambah lagi tidak ada akses jalan raya bahkan di kenal dengan pulau tanpa aspal, sehingga tidak dapat terpenuhinya kebutuhan hidup mereka layaknya seperti daerah-daerah yang bisa di jangkau oleh para produsen. 

Alhasil warga setempat harus menepi menuju desa Tanjung Luar untuk membeli semua kebutuhan mereka, kecuali ikan laut. 

Mata pencaharian warga Pulau Maringkik sendiri sebagian besar adalah nelayan, mereka juga menggunakan perahu nelayan mereka untuk di tambangi sebagai alat transportasi antara Pulau Maringkik dan Desa Tanjung Luar. 

Sistem penambangan atau transportasi mereka bergilir, tidak bebas asal main serobot. Ada aturan mainnya, dengan alasan agar warga mendapat rizky secara adil. Itulah kesepakatan mereka, sehingga walau terdapat banyak perahu setiap hari tetapi belum tentu semua bisa di gunakan atau di tumpangi. 

Kami akan menuju Pulau Maringkik, jadwal perahu hanya ada pagi sampai siang saja dengan ongkos normal, yaitu sepuluh ribu per orang. 

Lewat dari siang hari, berarti akan di hitung sewa perahu. Berapapun isinya bayarnya seharga sewa, yaitu dua ratus lima puluh ribu rupiah. Wow...bisnis yang kerren... 

Sebelum berangkat, saya mengamati gerak transportasi di pantai ini. Ada beberapa perahu yang parkir agak tengah, sehingga penumpang yang akan menaiki perahu tersebut harus menggunakan perahu gabus untuk sampai di tengah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline