Lihat ke Halaman Asli

Lina Hafs

Wirausaha

DBD dan Senyum Manis Para Nakes

Diperbarui: 18 Juni 2023   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Dear warga Kompasiana... hari di mana saya menulis ini adalah saat saya merasakan sedikit lega karena kondisi putra saya berangsur membaik. Di teras salah satu Rumah Sakit Swasta di kota saya, saat anak remaja usia 15 tahun yang selalu terlihat sehat dan bugar kini terbaring karena perbuatan jahil si nyamuk Aedes aegypti betina. Saya menyempatkan diri berbagi cerita dan sekedar tanda cinta saya pada keluarga besar Kompasiana.  

Aedes aegypti si nyamuk bertubuh kecil, berwarna hitam, memiliki pola sisik terang dan gelap yang unik di perut dan dada serta pita terang dan gelap bergantian di kaki tersebut amatlah berbahaya, dia bagaikan musuh bagi kita dan harus di basmi.

Nyamuk menjadi terinfeksi ketika mengambil darah orang yang terinveksi virus. Setelah sekitar satu minggu, nyamuk kemudian dapat menularkan virus kepada orang yang sehat dan menggigitnya.

Demam berdarah dengue atau DBD memang sering menjadi momok penyakit mematikan di berbagai negara. Virus satu ini berpotensi menjadi penyakit berbahaya yang membutuhkan perawatan medis serius. Pencegahan itu lebih baik, itu perlunya di lakukan 3M yaitu Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat penampungan air dan Mengubur barang bekas.

Sehat itu mahal, mahal di pandang bukan sekedar dari materi saja. Karena jika sudah sakit, tak ada yang di inginkan selain sehat. Sakit itu melumpuhkan aktifitas yang lain, tak ada yang nyaman dan nikmat. Artinya sehat itu memang yang utama. Tetapi terkadang saat tubuh kita segar, bugar tak jarang kita sebagai pemilik badan menyepelekan secara tidak langsung kondisi tubuh. Bergadang misalnya, atau mungkin memakan makanan dan minuman yang sudah di atur kapasitas pengonsumsiannya namun kita abaikan, atau hal sepele yaitu pola makan yang tidak teratur, kurang gerak atau olah raga. Padahal kalau sudah mengeluh sakit, menyesal itu selalu sekedar menjadi cerita. 

Dok.pribadi 

Rumah sakit semewah apapun, senyaman apapun tetaplah rumah sederhana lebih nyaman. Tetapi daripada sakit di rumah, perawatannya belum tentu benar, mau tidak mau harus istirahat di rumah sakit. 

Tok..tok..tok "permisi"... ujar seseorang mengetuk pintu kamar 109 yang kami huni, "selamat pagi bu, kami cek sebentar kondisi pasien nggih.." sapa ramah perawat cantik di depan pintu dan ada seorang dokter yang bertugas visiting tadi pagi.

Visite merupakan kunjungan kepada pasien rawat inap bersama tim dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Hal tersebut merupakan salah satu Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) yang harus di lakukan setiap rumah sakit. Dalam visite tersebut, seluruh tim menemui pasien sesuai dengan SOP yang telah di berlakukan.

Tim tenaga kesehatan secara profesional menjalankan tugas mereka dengan baik, dalam memberikan pelayanan mereka berusaha untuk memberi yang terbaik. Karena bagaimanapun attitude atau sikap setiap nakes pada satu unit layanan seharusnya memiliki sikap yang ramah, sopan, penuh simpatik dan menjunjung tinggi profesionalisme pekerjaannya serta memiliki rasa memiliki yang tinggi terhadap pekerjaan dan tempat kerjanya. Attitude itu sendiri mempengaruhi mental pasien, kenyaman pasien sangat berpengaruh dari sikap para nakes. Kalau dokternya galak, nggak ramah, dan para perawatnya juga jutek, wah bisa-bisa pasiennya tambah stress yaa... 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline