Dan... betapa terkejutnya Dahlia melihat Rudi berada di depannya, padahal dia merasa sudah aman dari kejaran suaminya yang temperamen itu.
"Ayo naik...!!"
perintah Rudi kepada Dahlia, memintanya naik di atas motor yang dia kendarai.
Dahlia tak mampu mengelak, dia hanya pasrah dan menuruti suaminya. Rudi yang sedang terbawa emosi, tentunya membawa kendaraan roda dua itu dengan cara yang tak wajar, sampai-sampai Dahlia merasa ketakutan.
Sesampainya di rumah, Dahlia langsung di geret masuk dan di aniaya di depan Rama anak semata wayang mereka, Rama menangis histeris dan ikut menjadi korban amarah ayahnya sendiri.
"Berkali-kali kubilang, jangan kau macam-macam.."
"Dasar perempuan tidak berguna, kampungan, tidak tahu di untung.."
" Kamu itu perempuan miskin, serupiahpun tidak bisa cari uang, mestinya kamu itu bersyukur dan tidak boleh membantahku".
"Aku ini suamimu, terserah aku mau memperlakukanmu seperti apa, kamu itu sudah aku bayar pada orang tuamu...!!!".
Begitulah Rudi mengumpat istrinya yang sudah tak berdaya karena di aniaya, Dahlia tak bisa berkata apa-apa lagi. Dia hanya bisa menahan tangis, karena ketika suara tangisnya terdengar, spontan Rudi menampar wajahnya yang sudah memar dan hidungnya berdarah. Kepalanya di hantam oleh tangan keras Rudi, hingga bocor mengeluarkan darah kental.
Ah Dahlia...betapa malang nasibmu.