Lihat ke Halaman Asli

Memperkenalkan Puisi Sawer Panganten Khas Sunda

Diperbarui: 16 September 2021   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bayah, 16 September 2021 -- Bagi sebagian suku sunda, tidak lengkap rasanya jika resepsi pernikahan tanpa sawer panganten. Bahkan Sebagian orang percaya , benda-benda saweran yang terdiri dari beras dan uang logam dapat membuat orang yang mendapatkannya enteng jodoh dan murah rezeki.

Nyawer atau saweran merupakan budaya menaburkan beberapa benda-benda kecil yang dilakukan oleh kedua orangtua mempelai. Konon dengan menaburkan benda-benda tersebut dapat memberikan petunjuk kepada kedua calon mempelai agar dapat menjalankan kehidupan rumah tangga yang Bahagia dan tidak lupa untuk senantiasa bersedekah kepada orang yang membutuhkan.

Tanpa dikomando lagi, anak anak bahkan orang dewasa langsung berkumpul di depan pasangan pengantin untuk mengikuti dan memungut uang logam juga kertas yang disawerkan oleh kedua orang tua dan sanak saudara mempelai dan dipandu juru sawer.

Di bawah ini saya cantumkan puisi sawer panganten khas suku sunda :

Bismillah ngawitan ngidung Bismillah memulai nyanyian

Nyebat asma Maha Suci Menyebut nama Maha Suci

Maha Welas, Maha Asih Maha Pengasih, Maha penyayang

Cunduk waktu nurhayu Tiba saatnya kebahagiaan

Niti wanci nu mastarub Meniti waktu yang pasti

Hidep nalikeun duriat Kalian mengikat cinta kasih

Ngaitkeun asih birahi Menyatukan kasih sayang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline