Lihat ke Halaman Asli

Pesta Alam

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PESTA ALAM

Alam dan Semesta yang diciptakan oleh Tuhan selalu memanjatkan puji-pujian dan doa kepada Tuhannya, Semua itu menjadi Pesta keindahan saat mereka semua mengucapkan syukur pada Tuhan.

Jadi kita manusia yang berada berdampingan dengan Semesta dan Alam sudah seharusnya merawat, menjaga dan melestarikannya. Karena Semesta dan Alam sudah merelakan dirinya dimanfaatkan oleh manusia, karena Semesta dan Alam sudah mendapatkan perintah untuk membantu manusia dalam hal kehidupannya

Berilah sedikit pengabdianmu untuk Alam dan lakukanlah itu karena semata-mata untuk beribadah kepada ALLAH


Semilir angin bertiup dalam rimba, menghantarkan dinginnya melalui kulit-kulit tipis ini hingga masuk dalam tulang-tulang, Sementara pepohonan saling bergerak mengikuti arah angin.

Burung-burung yang sudah lelah bermain terlelap dalam pekatnya malam. Hutan rimba kini seolah membisu. Hanya terdengar desah lirih seuntai doa yang terbawa oleh angin, ternyata itu puji-puijian untuk ALLAH sebagai pencipta mereka.

Sang bulan tersenyum sambil terus menerangi alam yang sedanng berdoa, bintang-bintang membantu menyebarkan cahaya.

Sementara sang fajar entah sedang berada dibelahan bumi sebelah mana, ia terus melaksanakan tugasnya untuk menyinari manusia tanpa ingkar. Karena ia patuh dan tunduk pada Tuhannya.

Dan manusia hanya terbagi dua, mereka yang bersyukur dengan mereka yg kufur dan  janji ALLAH ia akan menambahkan bagi mereka yang bersyukur.

Dengalah pesta alam saat mereka sedang memanjatkan doa dikala burung-burung itu sudah tertidur dan dengarlah itu dalam rimba.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline