Kabahagiaan adalah sesuatu yang ingin dinikmati oleh setiap orang, akan tetapi kebahagian itu sulit muncul karena ada penghalang di dalam diri yang mengakibatkan kebahagiaan itu sulit untuk di dapatkan.
Untuk mendapatkan kebahagiaan itu seseorang harus dapat mengenal dirinya sendiri. Mengenal diri sendiri adalah salah satu kunci untuk mendapatkan kebahagiaan. Mengenal diri sendiri memang bagi sebagian orang tidak semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan proses yang sangat panjang agar dapat benar-benar memahami sepenuhnya siapa diri kita.
Untuk itu, agar dapat mengenal diri sendiri langkah awal yang harus dilakukan adalah mengenal manas yakni : pikiran, perasaan dan emosi, ketiga itu adalah salah satu cara ilmu yang dilakukan untuk mengenal manas dalam ilmu psikologi. untuk itu, mempelajari ilmu psikologi tentang manas bertujuan untuk membantu kita mengenal diri dan mendapatkan kebahagiaan yang ada di dalam diri kita.
Menerima diri memiliki pengertian yang dalam mengenal kemampuan kita untuk dapat merasa puas dan menerima diri apa adanya termasuk hal-hal yang menjadi kekurangan kita. Untuk itu kita juga harus dapat menjadi pribadi yang percaya diri dan mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam diri kita. Untuk itu kita dapat mempelajari ilmu psikologi tentang manas agar kita dapat mengenal atau menerima diri sendiri dan mendapatkan kebahagiaan yang ada di dalam diri kita sendiri.
Hal yang pertama dilakukan ialah kita harus dapat menentukan atau mengontrol emosi yang ada di dalam diri kita sehingga kita dapat mengembangkan "kantong kebahagiaan" dan fokus aspek positif yang ada di dalam diri kita sehingga ketika mendapat masalah atau kenangan negatif yang membuat stres kita dapat menerima menerima diri secara utuh, hal ini agar kita dapan mengontrol emosional dengan matang.
Hal yang kedua berhubungan dengan menerima diri adalah perasaan, dimana kita harus move on atau melupakan lebih cepat sesuatu yang negatif atau kenanangan buruk yang membuat hati kita gelisah, hal ini agar tidak menimbulkan penyesalan di dalam hati dan membuat kita tidak dapat menerima diri. Hal yang ketiga ialah pikiran, dimana kita harus menemukan suatu hikmat yang membangun dalam diri kita dari hal-hal yang buruk atau sebuah kenangan buruk dan berpikir untuk menentukan atau memutuskan langkah selanjutnya, hal ini membuat kita menjadi diri sendiri tanpa berpura-pura.
Jika kita dapat melaksanakan semuanya maka kebahagiaan yang ada di dalam diri kita akan muncul dengan sendirinya karena kita sudah mendapatkan jati diri yang sesungguhnya dan mampu menerima diri sendiri dengan utuh serta menerima segala pengalaman pahit yang ada di dalam diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H