Lihat ke Halaman Asli

Markus Morik

Seniman dan Politisi Kab. Boven Digoel Papua

Hindari Kebiasaan Menceritakan Kelemahan Orang Lain

Diperbarui: 19 Oktober 2021   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : M. Morik 

Hindari Kebiasan Menceritakan Kekurangan Orang lain. 

Setiap orang oleh Tuhan diberikan keseimbangan. Setiap orang pernah merasa senang, juga sedih. Setiap orang pernah merasakan kesuksesan, juga pernah mengalami kegagalan. Setiap orang memiliki kelebihan, juga memiliki kekurangan atau keburukan.

Meskipun diberikan keseimbangan oleh Tuhan, Kita cenderung lebih suka membahas hal-hal yang negatif. Dibandingkan membicarakan kelebihan, kita lebih tertarik untuk membicarakan keburukan dan kelemahan orang lain.

Kadang kita merasa benar karena kita berpikir bahwa keburukan itu memang dimiliki oleh orang yang sedang kita bicarakan. Namun, ketika kita mulai membicarakan keburukan orang lain, kita seringkali melanjutkannya dengan fitnah dan hal buruk lainnya.

Gambar :  M. Morik

Dalam kehidupan kita secara sadar atau tidak kita sering membahas kelemahan orang lain. Awalnya kita tidak berminat melakukannya, namun pada akhirnya kita ikut dan terjebak dalam obrolan-obrolan yang menjurus pada aib orang lain.

Membicarakan kelemahan orang lain merupakan sala satu aktifitas yang digemari oleh banyak orang.
Sebuah tim peneliti dari University of Amsterdam bahkan mengungkapkan bahwa 90% (persen) dari total obrolan kantor cenderung mengarah pada gosip.

Beberapa alasan kita menceritakan kelemahan orang lain diantaranya:

1. Untuk menghidupkan suasana obrolan agar terlihat seruh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline