Lihat ke Halaman Asli

Konsisten Dalam Aksi: Mengurangi Emisi Karbon untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Diperbarui: 25 Juni 2023   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar. Data Emisi Gas Rumah Kaca per Jenis Emisi  Bahan Bakar (2021-2030), sumber: DataIndonesia.id.

Dalam era modern ini, peningkatan emisi karbon menjadi masalah global yang harus diatasi. Perkembangan industri yang pesat selama beberapa dekade terakhir terus meningkatkan emisi gas rumah kaca, salah satu jenis emisi karbon yang menyebabkan peningkatan suhu yang dirasakan belakangan ini. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2021, emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia mencapai 259,1 juta ton CO2. Proyeksi kedepannya menunjukkan peningkatan sebesar 29,13% menjadi 334,6 juta ton CO2 pada tahun 2030.

Hal ini cukup mengkhawatirkan, pasalnya emisi gas rumah kaca tidak hanya berasal dari pelaku industri saja, tetapi juga dari berbagai sektor kehidupan lainnya. Salah satu sektor yang berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon adalah sektor transportasi. Kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca, terutama di perkotaan yang padat penduduk. Selain itu, sektor pertanian juga memberikan kontribusi yang tidak bisa diabaikan. Penggunaan pupuk kimia dan metana yang dihasilkan dari proses pertanian turut menyumbang emisi karbon yang berterbangan di atmosfer.

Tidak hanya itu, kebiasaan dan gaya hidup konsumtif rumah tangga  juga turut berperan dalam meningkatkan emisi karbon. Peningkatan konsumsi energi listrik, penggunaan bahan bakar fosil dalam aktivitas sehari-hari, serta pembakaran sampah dan limbah juga berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, kesadaran individu dan perubahan perilaku menjadi sangat penting dalam mengurangi emisi karbon secara keseluruhan.

Bagaimana Menumbuhkan Kesadaran Pada Setiap Individu?


Pemberian edukasi mengenai Karbon Footprint, beserta contoh pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari, memiliki potensi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya emisi karbon. Tapi tunggu dulu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Karbon Footprint?

Karbon Footprint dapat dijelaskan sebagai total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh individu, organisasi, acara, atau produk. Untuk menghitung secara akurat angka total emisi yang dihasilkan, diperlukan perhitungan yang didukung oleh semacam alat yang disebut karbon kalkulator. Anda dapat menggunakan Jejakkarbonku.id sebagai karbon kalkulator untuk mengetahui angka pasti emisi karbon yang Anda hasilkan.

Cara Mengurangi Karbon Footprint

Selanjutnya, setelah mengetahui angka total emisi yang dihasilkan, langkah selanjutnya yang sangat penting adalah mengambil tindakan nyata pengurangan emisi tersebut. Tidak cukup hanya melakukan perhitungan Karbon Footprint semata, melainkan kita perlu melakukan langkah-langkah konkret yang dapat membawa perubahan positif. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk secara efektif mengurangi emisi karbon di lingkungan sekitar kita.

1. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

Mengingat transportasi konvensional merupakan salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), beralih ke alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan adalah langkah penting dalam upaya mengurangi emisi karbon. Dalam hal ini, kita dapat memilih berbagai alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan.

 Salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan adalah bersepeda, berjalan kaki, atau menggunakan transportasi publik. Dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi yang menghasilkan emisi tinggi, kita tidak hanya mengurangi jejak karbon kita, tetapi juga dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas udara di sekitar kita. Bersepeda atau berjalan kaki juga memberikan manfaat tambahan dalam menjaga kesehatan dan kebugaran diri sendiri.

 

2. Menghemat Energi di Rumah

Dalam upaya mengurangi emisi karbon di rumah, ada beberapa langkah sederhana yang dapat diambil. Pertama, perhatikan penggunaan listrik dengan menggunakan lampu hemat energi, mematikan peralatan yang tidak digunakan, dan mengatur suhu ruangan secara efisien. Selanjutnya, pastikan rumah memiliki isolasi termal yang baik untuk mencegah kebocoran energi. Selain itu, gunakan peralatan elektronik hemat energi dan pertimbangkan penggunaan sumber energi terbarukan seperti panel surya. Terakhir, praktikkan penggunaan air yang hemat dengan mengurangi pemborosan air dan memperbaiki keran yang bocor. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat secara efektif mengurangi emisi karbon di rumah dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.

3. Mengurangi Konsumsi Daging dan Produk Hewani

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline