Lihat ke Halaman Asli

Sang Bidadari yang Berasal dari Bumi

Diperbarui: 11 Desember 2024   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sang Bidadari yang Berasal dari Bumi

Oleh : Zahra Al Kautsar

Sosok bidadari ini adalah ibu dari Fathimah Az-Zahra, istri Nabi Muhammad SAW, dan termasuk salah satu Assabiqunal awalun (orang yang pertama masuk islam). Siapakah beliau ?. Apa saja keutamaan yang beliau miliki ?. Mari kita bahas !

Sang bidadari yang berasal dari bumi itu ialah ibunda Khadijah Binti Khuwailid. Sebelum menikah dengan Nabi, beliau adalah seorang pedagang kaya raya dan saat itu, Nabi adalah karyawannya yang sangat terpercaya dan selalu menghasilkan keuntungan dalam perdagangannya ke berbagai pelosok negeri.

Khadijah juga seorang teladan dalam ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Beliau sangat berhati-hati dalam setiap ucapan, perbuatan, tidak pernah meninggalkan kewajiban, dan tidak pernah mendurhakai Allah dan Rasul-Nya. Dan karena itulah Allah SWT mencintai beliau.

Sebagaimana diriwayatkan, Jibril pernah datang kepada Nabi Saw untuk menyampaikan salam dari Allah dan memberikan kabar gembira untuk Khadijah:

"Wahai Rasulullah, ini adalah Khadijah yang datang membawa makanan dan minuman untukmu. Ketika dia tiba, sampaikanlah salam kepadanya dari Rabb-nya dan dariku. Berikan kabar gembira kepadanya tentang sebuah rumah di surga yang terbuat dari mutiara, di mana tidak ada kebisingan dan kelelahan di dalamnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

MasyaAllah, Khadijah termasuk salah seorang yang dijanjikan masuk surga, sebab telah menduduki puncak keutamaan akhlak dan ketaatan yang sempurna. Beliau mencurahkan kehidupannya untuk berkhidmat, teguh dalam membela, dan senantiasa berada di sisi kepada Nabi dan agama Islam.

Dalam sebuah riwayat, Nabi Saw menggambarkan peran besar Khadijah dalam mendukungnya:

"Dia (Khadijah) beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkariku, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, dia membantuku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa, dan Allah memberiku anak-anak darinya ketika Dia tidak memberiku anak-anak dari istri-istriku yang lain." (HR. Ahmad, Al-Baihaqi)

Nah, sekarang kira-kira amalan apa yang bisa kita lakukan untuk dapat bersanding dengan orang-orang mulia ?. Yang paling utama ialah beramal sesuai yang telah dicontohkan. Sebab mereka adalah teladan sesungguhnya dalam kehidupan. Walau amalan kita tak dapat menyamai mereka, yang penting tetap berusaha dan semoga kelak akan dikumpulkan bersama orang-orang sholih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline