Lihat ke Halaman Asli

Agustinus Marji

Agustinus Marji

WiFi Pos Kamling

Diperbarui: 20 April 2019   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memasuki era digitalisasi membawa warna baru kehidupan. Tak bisa mengelak dari kenyataan dan tak bisa menyalahkan pihak mana pun. Gadget merambah semua lini kehidupan. Tak kenal usia, tak kenal waktu, dan tak kenal tempat. Manusia seperti tak lepas dari barang yang satu ini. Dengan berbagai alasan begitu berat melepas dari genggaman tangan.

Pemerintah daerah pun khususnya Kota Madiun rupanya juga semakin memanjakan para pengguna gadget. Di setiap pos kampling terdapat free wifi. 

Hingga kini, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menyediakan 1.220 titik layanan internet gratis berupa pemasangan wireless fidelity (wifi) di wilayah setempat mulai dari pasar, alun-alun, dan tempat-tempat strategis lainnya.

Mengutip dari sumber dikatakan bahwa Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto, Kamis (18/10/2018), mengatakan penyediaan layanan internet gratis hingga seribuan titik tersebut dilakukan secara bertahap sejak satu tahun terakhir.

"Program ini, terbukti tepat menjawab kebutuhan masyarakat. Berawal dari ratusan titik, program wifi gratis ini sudah tembus di angka seribu lebih kini. Itu tak terlepas dari banyaknya permintaan masyarakat," ujarnya

Tentu saja konsep awal adanya fasilitas ini untuk tujuan kebaikan dan kelancaran berproses dalam mengatasi berbagai persoalan kemasyarakatan. Lagi pula informasi harus dapat diakses dengan mudah dan murah. Berbekal itu, Pemkot Madiun mencoba hadir dengan memberikan berbagai fasilitas salah satunya layanan wifi gratis.

Maka fenomena baru yang menarik kali ini yaitu lebih banyak anak-anak usia pelajar sd hingga smp yang kumpul-kumpul di pos kamling. Tidak salah sebenarnya dan bagus juga. Tetapi manakala kegiatan mereka tidak terpantau oleh orang tua alias terjadi pembiaran maka gunung es permasalahan sedang dibangun. Lupa waktu, berkurangnya berkumpul dengan keluarga, tak ada komunikasi di antara mereka, motivasi belajar rendah, dan sekian permasalahan lain siap menghantam mereka.

Maka ada baiknya kita sebagai orang tua terus memantau tumbuh dan berkembangnya anak-anak kita. Merekalah generasi penerus kita. Mereka tak lagi mempan dengan cerita heroik kita di masa lalu. Mereka kini asyik dengan dunia mereka. Sekali lagi kita tak bisa mengelak dari kenyataan itu tetapi kita harus arif dan bijaksana menyikapi segala tantangan yang ada sekarang ini. Akankah kita biarkan mereka memasuki dunia yang penuh tantangan ini dengan kekosongan?  Tanpa ilmu pengetahuan yang mencukupi, tanpa keterampilan yang mereka miliki, dan dengan karakter yang tidak siap baik mental spiritual.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline