Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dikembangkan dengan kepercayaan bahwa murid memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru memberikan perlakuan yang berbeda untuk muridnya berdasarkan kebutuhan belajar murid. Bukan berarti bahwa jika jumlah anak adalah 40 maka disiapkan 40 macam proses pembelajaran, tetapi menyiapkan beberapa media, lalu membebaskan murid untuk memilih.
Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid karena proses pembelajaran disesuaikan dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid. Kesiapan belajar berkaitan dengan materi prasyarat yang akan digunakan dalam pembelajaran. Minat belajar yaitu keterkaitan antara minat murid dan kegiatan belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar murid. Sedangkan profil belajar mengacu pada bagaimana cara terbaik murid untuk belajar, salah satunya preferensi gaya belajar (visual, auditori, dan kinestetik). Dengan demikian murid akan mencapai hasil belajar yang optimal.
Pembelajaran berdiferensiasi sangat berkaitan erat dengan materi yang diperoleh dari modul-modul sebelumnya. Pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan filosofi dan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, dimana tujuan dari pendidikan yaitu menuntun murid sesuai dengan kodratnya untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Selain itu, materi ini juga berkaitan dengan nilai-nilai guru penggerak, yaitu pembelajaran yang berpihak pada murid. Begitu pula dengan visi sekolah, yang seharusnya berpihak pada murid.