Lihat ke Halaman Asli

Mariya Ismail

mahasiswa pengarsip ingatan

Pergi dengan Merawat Luka

Diperbarui: 18 September 2017   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

**

Aku lebih memilih tidak mengenal ketiganya

**

Panggil saja marisa, semua orang menganggapnya manusia tak bisa diam dan pecicilan, tak bisa memenuhi kodratnya sebagai seorang perempuan. dia memang sedikit lebih suka hoby para pria,  berteman dengan laki-laki dia pikir lebih asik dari pada wanita. Yah itulah marisa.

**

marisa dan sebagian teman komunitasnya memiliki agenda besar, yaitu event malam puisi Nasional, yang mana acara ini dihadiri oleh komunitas seni, ukm  dan komunitas malam puisi dari beberapa kotapun hadir, mulai dari bogor, bandung, jakarta, malang, surabaya, banyuwangi dll.

***

Sebagai seorang MC Marisa harus tampak terlihat ramah dan asik , tanpa disadari ada yang memperhatikan marisa dari kejauhan dan menganguminya diam-diam. Ia memotret segala aktivitas yang marisa lakukan dan menikmati beberapa kekonyolan yang dia buat.  sampai detik ini marisa tidak mengetahui bahwa ada seseorang yang begitu tertarik kepadanya. Dan konyolnya laki-laki itu tidak pernah berani berkenalan dan lebih memilih mencintai marisa dalam diam, berkencan dengan marisa hanya lewat tulisan. Sampai rahasia besar itu terbongkar saat beberapa tulisannya dimuat dibeberapa web ternama dan menerbitkan buku berjudul "aku lebih memilih gila karena marisa". (gerry seorang penulis dan telah banyak menciptakan beberapa novel)

***

 Diklat teater itu adalah pertemuan perdana marisa dengan yudistira. Pemberian materi teater yang disampaikan yudistira kepada peserta diklat membuat marisa sempat tertarik dengannya. Marisa sangat antusias mendengarkan yudistira berbagi ilmu dan mencerikan kisah-kisahnya perihal teater. Maklum, teater adalah  dunia baru baginya.  Hingga perbincangan yang awalnya disampaikan kepada para peserta menjadi perbincangan individual yang hangat antara marisa dan yudistira. Berlangsung lama, keduanya saling bertebar asmara hingga tiba waktunya marisa harus menunggu dengan begitu lama saat yudistira memutuskan untuk pergi ke luar kota untuk mendalami proses teaternya.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline