Bohim adalah seorang pedagang lumpia basah berusia 50 tahun yang menjalankan usahanya di Pusdai, Ia memiliki tempat tinggal di Sukamantri. Setiap harinya, dia mulai berdagang sekitar pukul 3 sore hingga menjelang magrib. Bohim menjual lumpia basahnya hanya saat bulan puasa tiba, selain bulan puasa dia memiliki usaha lain yaitu jualan bakso sehari-hari di daerah sekitar Pusdai.
Harga 1 porsi lumpia basah buatan Bohim adalah 13.000 rupiah, sudah termasuk campuran bakso dan sosis yang membuatnya semakin menggugah selera. Meskipun harganya terjangkau, kualitas dan cita rasa lumpia basah yang disajikan oleh Bohim tidak pernah mengecewakan pelanggannya. Hal ini membuatnya tetap menjadi pilihan utama bagi para pecinta kuliner di sekitar Pusdai.
Bohim berhasil menjual sekitar 30 porsi lumpia basah setiap harinya. Mayoritas pembelinya adalah anak muda yang gemar mencicipi kuliner lokal. Ia percaya bahwa kelezatan sebuah makanan bukan hanya tergantung pada harga atau bahan-bahan yang digunakan, tetapi juga pada dedikasi dan cinta yang ditanamkan dalam setiap sajian. Karena itulah, meskipun hanya berjualan pada saat bulan puasa tiba, Bohim selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi setiap pelanggannya.
Sebagai seorang pedagang kecil, Bohim telah merasakan berbagai suka duka selama menjalankan usahanya. Salah satu tantangan utamanya adalah ketika musim hujan tiba, pengunjung yang datang cenderung berkurang, sehingga penjualannya pun menurun. Namun, dengan semangat dan ketekunan yang dimilikinya, Bohim tetap berusaha menghadapi setiap rintangan yang datang, dan tetap mempertahankan kualitas lumpia basahnya. Pembeli lumpia basah buatan Bohim didominasi oleh anak muda yang gemar mencicipi kuliner lokal.
Kepopuleran lumpia basah Bohim di kalangan anak muda tidak hanya berdasarkan rasa yang lezat, tetapi juga karena nilai-nilai yang dipegang oleh Bohim sebagai seorang pedagang. Kejujuran, keramahan yang ia tunjukkan kepada setiap pelanggan membuatnya mendapat kepercayaan dan dukungan dari mereka.
Melalui usahanya, Bohim berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk tetap mencintai dan mempertahankan kearifan lokal, serta memberikan semangat kepada pedagang lain yang sedang merintis usaha untuk terus bersungguh-sungguh dalam menggapai impian mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H