Pertemuan antara Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, dengan Felicia Tissue, mantan kekasih Kaesang Pangarep, telah memicu spekulasi luas. Di tengah perselisihan politik antara PDIP dan Presiden Jokowi, langkah ini dinilai sebagai babak baru dalam melodrama politik yang menyeret keluarga Presiden.
Apakah ini strategi politik, atau sekadar kesalahan perhitungan yang mencoreng kredibilitas partai sebesar PDIP?
Politik atau Pribadi?
Hasto mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Felicia memberikan "masukan penting" bagi dirinya. Namun, banyak yang mempertanyakan urgensi dan relevansi pertemuan tersebut dalam konteks politik.
Apakah benar ada kepentingan politik di balik langkah ini, atau ini hanyalah agenda pribadi yang kebetulan bersinggungan dengan dinamika politik nasional?
Ketua DPR sekaligus salah satu tokoh kunci PDIP, Puan Maharani, dengan tegas menyebut bahwa pertemuan ini adalah urusan pribadi Hasto. Namun, publik melihatnya berbeda.
Sebagai figur yang menjabat posisi strategis, setiap langkah Hasto, baik pribadi maupun resmi, akan selalu dikaitkan dengan partainya. Dalam hal ini, keputusan Hasto untuk bertemu Felicia telah menciptakan persepsi bahwa PDIP tengah mencari cara untuk melemahkan posisi Jokowi dan keluarganya.
Ketidakeleganan Strategi Politik
Jika memang pertemuan ini bertujuan untuk menggali kelemahan Kaesang atau Jokowi, langkah tersebut dinilai jauh dari elegan.
Politik semestinya dijalankan dengan cara-cara yang demokratis dan berbasis gagasan, bukan intrik yang menyerupai jalan cerita sinetron.
Cara seperti ini hanya akan menciptakan antipati di mata publik, terutama terhadap PDIP, yang selama ini dikenal sebagai partai besar dengan reputasi solid.