Baru-baru ini, Litbang Kompas merilis hasil survei yang menunjukkan tingkat dukungan masyarakat terhadap pemerintahan baru Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka. Angka yang dihasilkan cukup mencengangkan: 84,1% masyarakat memberikan citra positif terhadap pasangan pemimpin ini. Di awal kepemimpinan, dukungan setinggi ini merupakan modal yang luar biasa bagi Prabowo dan Gibran, karena mencerminkan kepercayaan mayoritas masyarakat terhadap kemampuan mereka untuk memimpin dan mengelola bangsa.
Namun, seperti pepatah lama, "dengan kekuatan besar datang tanggung jawab besar." Dukungan ini tidak hanya menjadi modal, tetapi juga tantangan bagi Prabowo-Gibran. Harapan besar dari masyarakat untuk melihat perubahan nyata harus diwujudkan segera, terutama di 100 hari pertama pemerintahan---periode yang sering kali dianggap krusial untuk menilai arah dan kualitas pemerintahan baru.
Hasil Lengkap dan Analisis Litbang Kompas
Survei Litbang Kompas yang melibatkan ribuan responden dari seluruh Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat optimistis terhadap pasangan Prabowo-Gibran dalam memimpin negara. Beberapa alasan yang menjadi dasar dukungan ini di antaranya adalah kepribadian Prabowo yang dianggap tegas dan berpengalaman, serta figur Gibran yang dipandang muda, segar, dan inovatif. Kombinasi antara ketegasan dan pembaruan inilah yang diharapkan bisa membawa perubahan yang nyata.
Namun, Litbang Kompas juga mencatat adanya tantangan besar. Dari 84,1% masyarakat yang memberikan dukungan, sebagian besar menyatakan harapan mereka terhadap perbaikan ekonomi, stabilitas politik, dan kelanjutan pembangunan infrastruktur yang telah dimulai oleh pemerintahan sebelumnya, yaitu Presiden Joko Widodo. Tantangan ini menandakan bahwa, meski ada optimisme, ekspektasi masyarakat terhadap Prabowo-Gibran sangat tinggi, terutama terkait dengan janji-janji yang telah mereka sampaikan selama kampanye.
Tantangan dalam 100 Hari Pertama
Seringkali, 100 hari pertama dianggap sebagai barometer untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pemerintahan baru. Prabowo-Gibran pun harus menyadari hal ini, terutama dengan latar belakang dukungan kuat yang mereka miliki. Masyarakat tidak hanya ingin melihat kelanjutan dari program-program yang telah dimulai, tetapi juga terobosan baru yang membuktikan bahwa Prabowo-Gibran benar-benar mampu membawa perubahan.
Salah satu fokus utama tentu saja adalah ekonomi. Dengan kondisi global yang masih tidak menentu pasca-pandemi, ketegangan geopolitik, serta inflasi yang terus menghantui, langkah-langkah yang diambil dalam bidang ekonomi akan sangat menentukan persepsi masyarakat terhadap pemerintahan ini. Reformasi kebijakan fiskal, investasi di sektor riil, serta kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi domestik harus menjadi prioritas.
Di samping itu, infrastruktur yang menjadi warisan Jokowi juga harus terus dilanjutkan. Namun, tantangan bagi Prabowo-Gibran adalah bagaimana mereka bisa menciptakan nilai tambah dari pembangunan infrastruktur ini. Proyek-proyek besar, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan pembangunan konektivitas nasional, harus dilanjutkan dengan efektif dan efisien.
Program 100 Hari: Bukti Nyata atau Hanya Janji?
Sejak terpilih, Prabowo telah merancang program-program untuk 100 hari pertamanya, yang sebagian besar berfokus pada stabilitas ekonomi dan kelanjutan pembangunan. Namun, masyarakat tentunya menuntut lebih dari sekadar janji; mereka ingin melihat hasil konkret yang bisa dirasakan secara langsung, terutama bagi kalangan bawah yang paling terdampak oleh ketidakstabilan ekonomi.