Roma, kota yang dikenal sebagai Kota Abadi, menyimpan keindahan di setiap sudutnya. Dari bangunan-bangunan megah yang telah berdiri selama berabad-abad hingga karya seni yang memukau di museum dan gereja, pesona Roma seakan tak habis-habisnya.
Namun, di balik keindahan yang terlihat di atas permukaan, ada cerita menarik di bawah tanah Roma yang tak kalah penting untuk diketahui, terutama terkait dengan jalur metro.Mengapa metro di Roma begitu istimewa?
Tidak seperti di kota-kota besar lainnya, jalur metro di Roma sangat sedikit, hanya ada dua jalur utama---Jalur A dan B---dengan panjang yang relatif pendek. Jika dibandingkan dengan Paris, misalnya, perbedaannya sangat terasa. Paris memiliki 16 jalur metro yang menjangkau hampir setiap sudut kota, memudahkan siapa saja untuk bepergian ke mana pun mereka inginkan. Dengan metro di Paris, Anda bisa berpindah-pindah dari satu atraksi ke atraksi lainnya dengan cepat dan efisien.
Di Roma, tujuan utama jalur metro bukan sekadar menghubungkan sudut-sudut kota, melainkan menjangkau tempat-tempat wisata utama. Metro menjadi moda transportasi cepat bagi wisatawan yang ingin menghemat waktu saat berkeliling, terutama ketika mereka hanya memiliki waktu terbatas untuk menikmati keajaiban Roma.
Namun, pembangunan metro di Roma menghadapi tantangan yang tidak biasa. Mengapa? Karena setiap jengkal tanah di Roma, bahkan yang berada jauh di bawah permukaan, menyimpan rahasia masa lalu yang tak ternilai harganya---artefak, reruntuhan, dan benda-benda seni dari ribuan tahun yang lalu.
membutuhkan kehati-hatian yang luar biasa. Takut akan merusak bangunan atau artefak bersejarah yang terkubur di bawah tanah, pemerintah Italia sangat berhati-hati dalam menggali terowongan metro. Bahkan, ketika mereka memutuskan untuk membangun jalur metro ketiga, Jalur C, penelitian mendalam dibutuhkan selama empat tahun sebelum penggalian dapat dimulai.
Pembangunan jalur metro baru di RomaMenurut rencana, jalur ini akan selesai sepuluh tahun kemudian, sekitar tahun 2034. Mungkin terasa sangat lama bagi kita yang hidup di masa kini, tetapi untuk kota yang telah berdiri selama lebih dari dua ribu tahun, sepuluh tahun hanyalah sekelumit waktu.
Meski terbatas, menggunakan metro di Roma untuk mengunjungi tempat-tempat wisata sangatlah efektif dan cepat. Jalur A dan B sudah cukup untuk menjangkau sebagian besar destinasi populer di Roma, seperti Colosseum, Vatikan, dan Piazza di Spagna. Sebagai wisatawan, Anda tidak perlu khawatir akan tersesat.
Peta metro di Roma sudah dirancang sedemikian rupa sehingga setiap destinasi wisata utama dicantumkan dengan jelas di peta, biasanya ditandai dengan warna biru yang mencolok.
Selain itu, untuk menghemat biaya, Anda bisa membeli karcis satu hari yang harganya saat ini hanya 7 Euro. Dengan karcis ini, Anda bisa menggunakan semua moda transportasi publik di Roma, baik itu metro maupun bus, selama 24 jam.
Mari kita sedikit mundur ke sejarah. Jalur B adalah jalur metro pertama di Roma yang dibangun selama periode Mussolini pada 1930-an, dan baru mulai beroperasi penuh pada tahun 1955. Jalur ini dibangun terutama untuk menghubungkan pusat kota dengan area bisnis dan perumahan di luar kota.