menjadi salah satu momen bersejarah yang tak terlupakan. Bukan hanya karena skor imbang 0-0 melawan tim kuat seperti Australia, tapi juga karena lahirnya pahlawan baru di bawah mistar gawang, Marten Paes, kiper naturalisasi yang baru bergabung dengan Timnas Indonesia.
Pertandingan antara Australia dan Indonesia dalam penyisihan Piala Dunia tadi malam (10/9/2024)Penampilan gemilangnya di pertandingan itu membuat banyak orang terkejut dan kagum, bahkan Presiden Jokowi pun menyempatkan diri untuk menyalami kiper ini setelah laga usai.Bagi banyak orang, Marten Paes mungkin masih terdengar asing.
Pemain yang lahir di Belanda ini baru saja mendapatkan status naturalisasi dan langsung membuktikan kualitasnya di lapangan. Dengan refleks tajam, keberanian, dan ketenangan luar biasa, ia berhasil menahan serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Australia, sebuah tim yang dikenal punya lini serang yang sangat mematikan. Momen tersebut menjadikannya sebagai simbol harapan baru bagi para pendukung sepak bola Indonesia yang sudah lama menantikan kebangkitan Timnas.
Namun, siapa sebenarnya Marten Paes? Seperti banyak pemain naturalisasi lainnya, Marten datang dengan pengalaman bermain di liga-liga Eropa, terutama di Eredivisie dan Major League Soccer (MLS). Pengalaman itu jelas terlihat dalam permainannya yang tenang dan penuh perhitungan. Meski baru bergabung, Marten dengan cepat menjadi tulang punggung pertahanan Timnas.
Jalan Panjang Menuju Piala Dunia
Meski hasil imbang melawan Australia adalah sebuah pencapaian besar, perjalanan menuju Piala Dunia masih sangat panjang. Tantangan yang dihadapi Timnas Indonesia bukan hanya soal taktik dan skill individu pemain, tetapi juga soal konsistensi dan semangat juang yang harus terus dipertahankan. Kita semua tahu bahwa sepak bola Indonesia sering kali terjebak dalam siklus euforia sesaat, di mana satu kemenangan atau hasil imbang besar membawa harapan tinggi, namun cepat menghilang karena kurangnya konsistensi.
Timnas harus belajar dari masa lalu, di mana persiapan yang tidak matang dan manajemen yang kurang profesional sering kali menjadi batu sandungan. Tim pelatih harus fokus pada pengembangan pemain, bukan hanya untuk satu turnamen, tapi untuk jangka panjang. Selain itu, sinergi antara pelatih, pemain, dan federasi sepak bola juga harus diperkuat agar segala masalah non-teknis tidak mengganggu performa tim di lapangan.
Apa Lagi yang Harus Dilakukan?
Untuk terus bersaing di kancah internasional, ada beberapa hal yang perlu dilakukan Timnas:
Pengembangan Pemain Muda: Marten Paes adalah contoh nyata bahwa pengalaman dan kualitas individu bisa membuat perbedaan besar. Namun, Indonesia juga perlu fokus pada pengembangan pemain muda lokal yang bisa bermain di level tertinggi. Akademi sepak bola perlu didorong untuk melahirkan talenta-talenta baru dengan standar internasional.
Mentalitas Kuat: Permainan sepak bola di level internasional tak hanya membutuhkan teknik, tapi juga mental baja. Timnas harus dilatih untuk tetap fokus dan tidak gentar menghadapi lawan-lawan tangguh. Kemenangan bukan hanya soal fisik, tapi juga soal keyakinan bahwa mereka bisa bersaing dengan tim-tim terbaik dunia.