Lihat ke Halaman Asli

Marius Gunawan

Profesional

Benarkah E-Comerce Musuh Utama UMKM?

Diperbarui: 8 September 2024   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: liputan6.com


Sebagai Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki pernah menyatakan kekhawatirannya terhadap aplikasi pemasaran online yang disebut-sebut dapat merugikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pernyataan ini tentu memancing perdebatan. 

Apakah benar aplikasi pemasaran online seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan lainnya justru menjadi musuh utama UMKM? Bukankah sebaliknya, aplikasi-aplikasi ini justru membantu UMKM berkembang pesat, terutama dalam hal pemasaran dan distribusi?

Mari kita telusuri lebih dalam apakah aplikasi pemasaran online benar-benar menjadi hambatan bagi UMKM, atau apakah ada manfaat yang besar di balik penggunaannya.

Aplikasi Pemasaran Online: Musuh atau Pendorong UMKM?

Pernyataan bahwa aplikasi pemasaran online adalah penghalang bagi UMKM perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas. Memang benar bahwa dalam beberapa kasus, UMKM kesulitan bersaing dengan perusahaan besar di platform digital yang sama. Produk-produk dari merek besar dengan modal pemasaran lebih besar tentu memiliki keunggulan tersendiri. Namun, apakah ini berarti aplikasi tersebut menjadi musuh UMKM? Justru, banyak data yang menunjukkan bahwa aplikasi pemasaran online membantu UMKM berkembang lebih pesat dibandingkan jika mereka mengandalkan saluran distribusi tradisional.

Sebagai contoh, Tokopedia, salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia, mencatat bahwa dari total 12 juta penjual aktif pada tahun 2023, sekitar 86,5% merupakan UMKM . Di Shopee, UMKM juga memainkan peran penting dalam ekosistemnya. Pada tahun 2022, sekitar 90% penjual di Shopee berasal dari kalangan UMKM . Bukalapak, platform lainnya, juga didominasi oleh penjual dari kategori UMKM.

Dengan semakin banyaknya UMKM yang terjun ke dunia digital melalui platform e-commerce, tampak bahwa aplikasi pemasaran online menawarkan jangkauan yang jauh lebih luas dibandingkan dengan metode pemasaran konvensional.

Berbicara tentang omzet, kontribusi aplikasi e-commerce terhadap peningkatan pendapatan UMKM tidak bisa diabaikan. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, omzet UMKM yang bergabung dengan platform online rata-rata meningkat 26% hingga 50% setelah mereka terlibat dalam platform digital . Selain itu, data dari Tokopedia menunjukkan bahwa selama pandemi COVID-19, omzet penjual UMKM di platform tersebut meningkat pesat karena meningkatnya transaksi online.

Dengan menggunakan platform online, UMKM bisa menembus pasar yang sebelumnya sulit mereka jangkau, bahkan bisa menargetkan pasar luar negeri tanpa harus memiliki toko fisik atau jaringan distribusi yang kompleks. Ini memberikan mereka kesempatan untuk berkompetisi di tingkat yang lebih luas dan meningkatkan skala bisnis mereka.

Keunggulan Aplikasi Pemasaran Online bagi UMKM

Aplikasi pemasaran online menawarkan sejumlah keunggulan yang signifikan bagi UMKM:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline