Lihat ke Halaman Asli

Marius Gunawan

Profesional

Puisi: Sekaleng Waktu yang Tersisa

Diperbarui: 7 September 2024   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: genta FKIP


Di rak senja, ku temukan sekaleng waktu  
Berkarat di sudut sunyi, tak tersentuh  
Isinya hari-hari yang lewat,  
Detik-detik yang diam, terbawa angin

Tak terhitung sudah berapa janji  
Yang menguap bersama embun pagi  
Tersia, tak pernah menjadi nyata  
Seperti mimpi yang terserak di jalan setapak

Kubuka pelan tutup kalengnya  
Aroma kenangan menyeruak,  
Antara harap dan sesal yang terpendam  
Berkejaran, tanpa pernah bersapa

Sekaleng waktu yang pernah kubiarkan berlalu  
Kini hanya tersisa bayang-bayang  
Terkikis oleh ragu dan enggan  
Sedang hari esok masih menunggu di seberang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline