Di rak senja, ku temukan sekaleng waktu
Berkarat di sudut sunyi, tak tersentuh
Isinya hari-hari yang lewat,
Detik-detik yang diam, terbawa angin
Tak terhitung sudah berapa janji
Yang menguap bersama embun pagi
Tersia, tak pernah menjadi nyata
Seperti mimpi yang terserak di jalan setapak
Kubuka pelan tutup kalengnya
Aroma kenangan menyeruak,
Antara harap dan sesal yang terpendam
Berkejaran, tanpa pernah bersapa
Sekaleng waktu yang pernah kubiarkan berlalu
Kini hanya tersisa bayang-bayang
Terkikis oleh ragu dan enggan
Sedang hari esok masih menunggu di seberang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H