Sumber photo: Kompas.com
Masa pemerintahan Jokowi hampir berakhir. Dua tahun bukanlah waktu yang lama.
Selama delapan tahun masa pemerintahan nya sudah banyak yang beliau perbuat. Sebut saja, pembanguan jembatan tol, wilayah perbatasan, bandara dan pelabuhan, wilayah tertinggal seperti Papua dan waduk.
Juga penutupan Petral yang selama ini sarat korupsi, penguasaan saham Freeport serta banyak lagi kebijakan yang menggembirakan.
Namun justru diakhir pemerintahan nya ada beberapa kebijakan yang kontroversial seperti: menyetujui revisi undang - undang KPK, meloloskan Undang - undang Cipta Kerja dan terakhir seolah menginginkan adanya perubahan masa kepresidenan menjadi 3 periode.
Buah pembangunan dan kebijakan selama pemerintahan Jokowi bagai susu sebelanga yang saat ini nampaknya dalam bahaya akan rusak oleh setitik nila.
Ya, jika Jokowi tidak hati - hati dua tahun terakhirnya ini sangatlah menentukan. Ada beberapa alasan yang bisa menimbulkan setitik nila tersebut:
Pertama, nampaknya partai politik yang selama ini mendukung Jokowi pasti sudah mulai mencari peluang politik di tahun 2024. Para pimpinan partai yang menjadi menteri nya saat ini tidak lagi bisa diandalkan untuk taat pada apa yang diinginkan Jokowi.
Apa lagi, ada beberapa diantaranya sudah secara terang - terangan akan mencalonkan diri sebagai calon Presiden. Sebut saja, Prabowo Subianto, Muhaimin Iskandar, Erlangga Hartanto dan Puan Maharani.
Mereka pasti akan mencari panggung supaya bisa mendapatkan simpati publik,. Hal ini berarti, dalam arti tertentu mereka akan menggunakan "kelemahan" Jokowi supaya bisa nanti dianggap sebagai penyelamat situasi.