Lihat ke Halaman Asli

Marius Gunawan

Profesional

Demokrat Merapat, Menolak Mahar Kursi Menteri?

Diperbarui: 13 Agustus 2019   18:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: mediarealitas.com

Partai Demokrat (PD) ingin memperkuat pemerintahan Jokowi. Namun PD menegaskan keinginan itu bukan karena partainya mengincar kursi menteri di kabinet Jokowi. (Detik.com)

Tentu pernyataan dari Partai berlambang mercy ini menarik perhatian publik, di tengah isu gencar para partai pendukung koalisi terang - terangan minta jatah menteri ke Jokowi.

Alasan yang diberikan adalah mereka mau mendukung program Jokowi yang dinilai sesuai dengan perjuangan partai besutan SBY ini. Juga Demokrat bertekad agar pemilihan para menteri sebagai hak prerogatif presiden dihormati.

Tentu saja pernyataan seorang politikus tidak pernah dibaca secara hitam putih dan apa adanya. Ada banyak lapisan makna yang harus ditelaah dan dimengerti. Termasuk pernyataan seperti tercantum di atas tadi.

Biar bagaimanapun sebagai partai politik tidaklah mungkin Partai Demokrat memberikan dukungan ke Jokowi tanpa adanya timbal balik yang diharapkan.

Kalau bukan menteri, apa yang sedang diincar oleh partai yang pernah berkuasa selama 10 tahun ini?

Tentu selain menteri, ada hal - hal lain yang bisa dijadikan benefit oleh partai ini. 

Salah satu yang patut diduga adalah koalisi dengan pemerintah bisa menjadi perbaikan image dan branding bagi partai. 

Kita ketahui setelah dua periode SBY berkuasa, yang menempatkan Demokrat sebagai partai elit, kemudian langsung anjlok setelah sang ketua tidak lagi menjadi orang nomor satu di negeri ini. 

Ada beberapa penyebab turunnya peringkat partai ini. 

Pertama, memang karena masalah internal partai di mana para tokoh muda partai, yang sebelumnya dianggap sebagai para anak muda yang berprestasi, justru antri masuk ke dalam bui karena kasus korupsi. Bahkan mantan ketua umumnya sendiri terjerat tindakan rusuah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline