Ada kejutan dari kubu partai pemenang Pemilu PDIP. Beberapa teknopreneur terkemuka Indonesia, yang memiliki perusahaan bernilai jutaan dolar, resmi bergabung dengan PDIP dan menduduki jabatan penting dalam partai. Mereka antara lain Nadiem Makarim pendiri GO-JEK, Achmad Zaky pendiri Bukalapak, dan Wiliam Tanuwijaya pendiri Tokopedia.
Ini adalah hal yang luar biasa. Bukan karena mereka adalah pengusaha, karena memang sudah banyak pengusaha kaya masuk partai politik, tetapi lebih karena mereka adalah orang muda dan memiliki bisnis masa kini para pengembang start up terkemuka. Bahkan ada diantara nya masuk dalam bisnis Unicorn tingkat dunia. (Geotimes.com)
Ini tentu prestasi tersendiri bagi PDIP sebagai partai politik karena berhasil menggaet para entrepreneur muda ini untuk bergabung. Karena dengan ini, PDIP mendapat tokoh Partai yang bisa mendukung, bukan hanya dari segi materi tapi juga popularitas.
Soal popularitas, tentu mereka berbeda pangsa dengan para artis yang sudah lama malang melintang di Partai Politik. Para entrepreneur ini, bisa mempunyai lebih banyak penggemar, bukan hanya di kalangan muda melinial, tapi juga mereka yang memandang bahwa bisnis yang digeluti oleh para pengusaha muda ini merupakan bisnis masa kini.
Ada beberapa pertanyaan yang muncul dengan adanya peristiwa ini.
Pertanyaan pertama untuk pihak PDIP, selain popularitas apa lagi yang partai ini inginkan dari ketiga anak muda?
Sebagai partai besar, tentu PDIP punya mimpi dan program yang besar juga.
Kita ketahui, untuk Jokowi, periode ini adalah periode terakhirnya sebagai Presiden. Tentu PDIP supaya kursi orang nomor satu itu masih bisa diduduki oleh kader partai PDIP. Dengan masuknya orang - orang muda ini, tentu lebih banyak.
Lalu apa motivasi para anak muda ini masuk ke Politik?
Sebenarnya motivasinya tidak perlu di duga - duga karena sudah jelas dari para pendahulu mereka. Sudah banyak pengusaha senior yang kemudian masuk ke Politik, bahkan mendirikan Partai Politik.
Motivasi untuk mengembangkan bisnisnya tentu ada, namun kita harapkan anak - anak muda ini punya idealisme bahwa dengan menjadi politikus bisa menyumbangkan keahlian mereka demi kemakmuran negeri ini.