Gubernur Kepri Nurdin Basirun resmi menjadi tahanan KPK. Nurdin ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi. (Detik com)
Ini adalah kasus tangkap tangan pejabat untuk kesekian kalinya. Para koruptor di negeri ini memang masih merajalela. Penangkapan dan penjara masih belum bisa membuat mereka jera.
Seolah kejadian penangkapan yang dilakukan KPK selama ini hanya kena mereka yang sial saja.
Ya, ini sungguh - sungguh memprihatinkan. Apa sebenarnya yang sedang terjadi dan mengapa peristiwa ini selalu terulang lagi?
Biang yang pertama tentu saja sikap masyarakat kita yang masih sangat permisif terhadap korupsi dan para koruptor. Korupsi belum dianggap sebagai musuh bersama.
Kita pasti masih ingat bagaimana ada mantan koruptor ketika sudah dibebaskan disambut masyarakat bagai seorang pahlawan. (Okezone.com)
Ini tentu sesuatu yang sangat mengherankan, bahkan menyakitkan.
Tentu sikap masyarakat seperti ini tidak muncul tanpa alasan. Karena semuanya berakar pada pendidikan dan sikap harian yang kita jalani.
Jangan harap korupsi akan hilang jika anak - anak di ruang pendidikan masih memandang nyontek itu perkara biasa. Dan ini disebabkan oleh sistem pendidikan kita masih mendewakan sang juara angka.
Padahal tujuan pendidikan yang utama seharusnya kepribadian, integritas dan kejujuran.
Juga saat mau mengurus segala sesuatu masih dianggap biasa uang kopi dan uang rokok. Dan itu dianggap sebagai uang lelah dan balas jasa. Padahal para oknum pejabat dan ASN itu sudah dibayar dan digaji sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pelayan masyarakat.