Kita baru mendengar kepergian pak Sutopo Purwo Nugroho. Ya, kabar duka ini menyelimuti Tanah Air. Dikabarkan lewat Instagram putranya dan Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia dini hari ini di Guangzhou, China. (Detik.com).
Sutopo meninggal pukul 02.00 waktu setempat. Kabar meninggalnya Sutopo itu disampaikan Direktorat Pengurangan Risiko Bencana (PRB) BNPB melalui Twitter resminya, Minggu (7/7/2019).
Setelah sekian lama berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya, akhirnya takdir Sang Khalik lah yang menentukan kehidupan dan kematian kita.
Sosok pak Sutopo sebagai juru bicara BNPB sangat melegenda karena bukan saja keakuratan data yang dia paparkan setiap kali menyampaikan kabar bencana, tapi terlebih komitmen dan sikap pantang menyerah yang dia tunjukkan setelah divonis terkena kanker paru.
Penyakit yang dideritanya itu seperti tak menghalangi tanggungjawabnya untuk terus bekerja.
Sehubungan dengan sakit kanker paru yang diidap oleh pak Sutopo, penulis mempunyai pengalaman yang sangat personal.
Ya, ibunda penulis sendiri menghadap sang Pencipta akibat penyakit itu beberapa tahun yang lalu.
Sampai saat ini, setiap mendengar atau membaca mengenai sakit tersebut seperti ada trauma tersendiri melanda pra-kesadaran penulis.
Ibunda atau yang kami panggil mamak, mengalami penyakit tersebut dengan tanpa menyadarinya sama sekali. Memang sejak muda almarhumah mengidap gejala asma. Akibatnya terkadang mengalami sesak nafas namun tidak pernah berlangsung lama.
Akibat gejala asmanya ini, mamak sangat sensitif terhadap bau asap rokok. Jika seseorang merokok, walau jaraknya jauh, beliau akan langsung merasakannya sehingga para adik yang merokok sama sekali dilarang merokok di rumah.