Sidang MK tinggal menunggu putusan. Ini berarti rangkaian Pemilu dan Pilpres ini sebentar lagi akan berakhir. Namun walau demikian, nampaknya masih ada proses dan pekerjaan rumah yang masih perlu diselesaikan.
Salah satu hal penting yang belum terwujud adalah pertemuan rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi.
Memang ada yang menganggap bahwa pertemuan itu tidak penting - penting amat karena berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terakhir mengatakan, sebagian besar masyarakat sudah bisa menerima apapun hasil Pilpres, termasuk kubu yang mendukung Prabowo.
Namun sebenarnya, secara realita pertemuan itu tetap diperlukan. Karena biar bagaimanapun, pertemuan keduanya menjadi simbol rekonsiliasi antara dua kubu pendukung yang selama berbulan - bulan ini terus berseteru. Tentu situasi ini masih menyisakan pertikaian dan luka yang cukup mendalam.
Usaha untuk bertemu sebenarnya sudah dimulai sejak awal, terutama dari pihak Jokowi. Calon petahana ini sudah mengutus orang - orang kepercayaan nya untuk bertemu dengan Prabowo.
Sebut saja Luhut Binsar Panjaitan dan wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun rupanya usaha itu belum membuahkan hasil berupa pertemuan kedua tokoh utama politik ini.
Dari pihak Prabowo, selalu memberikan alasan "belum waktunya". Terakhir, seperti dilansir oleh Kompas, kemungkinan besar pertemuan antara Prabowo dan Jokowi terjadi usai keputusan sengketa Pilpres diumumkan oleh MK. (Kompas.com).
Memang nampaknya yang menjadi penghalang utama untuk pertemuan tersebut adalah masih adanya keyakinan kedua kubu dapat memenangkan kontestasi Pilpres ini.
Ada kesan bahwa seolah - oleh jika bertemu maka salah satu pihak bisa mengklaim kubu seberang sudah mengakui kekalahan nya.
Padahal sebenarnya pertemuan bisa di isi dengan pembicaraan dan kesepakatan kedua pihak untuk secara fair mengikuti proses Pilpres sesuai dengan undang - undang dan proses resmi yang berlaku.
Namun sekali lagi, rupanya politik memang lebih rumit dari yang kita duga.