Lihat ke Halaman Asli

Marius Gunawan

Profesional

Ani Yudhoyono, Flamboyan itu Telah Pergi, Semerbaknya Tetap Mewangi

Diperbarui: 3 Juni 2019   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: merdeka.com

Flamboyan

Kembang Merah di ujung kota
Menunggu sapa angin utara
Atau langkah kuda penarik kereta
Pembawa berita
dan simponi cinta

Flamboyan, kaulah yang dirindukan
sang pengembara
yang menapaki harinya tanpa huru-hara
hingga puncak almamater para ksatria

Jika bungamu jatuh berguguran
dalam semerbak wangi sinar pesona
kau ucapkan selamat datang
pada pengembara berpedati tua
yang tak henti berucap bahagia
karena perjalanan panjangnya tidak sia-sia
berakhir di batas kota

Semarang, 25 Januari 2004

Puisi karya : Susilo Bambang Yudhoyono

Ini adalah sepotong puisi yang pernah ditulis oleh SBY. Puisi ini terinspirasi oleh kembang flamboyan yang tumbuh menghiasi Akademi Militer Nasional Magelang.

Puisi ini memang sarat makna dan bisa diartikan dengan berbagai nuansa warna.

Terasa sekali kutipan syair ini kembali berbicara ketika Presiden Jokowi mengutipnya saat pemakaman ibu Ani Yudhoyono di Makam Pahlawan Kalibata.

"Flamboyan telah pergi, namun akan tetap hidup di hati kita semuanya, rakyat Indonesia yang mencintainya," kata Jokowi melepas kepergian mendiang istri SBY.

Sosok ibu Ani Yudhoyono memang cukup fenomenal. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline