Lihat ke Halaman Asli

Marius Gunawan

Profesional

FPI Tidak akan Pernah Mati

Diperbarui: 10 Mei 2019   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: arah.com

Heboh mengenai akan berakhirnya ijin FPI menjadi perdebatan dan viral dalam media masa dan media maya. Karena sepak terjangnya, organisasi masyarakat ini memang sudah menjadi banyak perbincangan, bukan hanya saat ini. Pro dan kontra akan kehadiran merekapun sudah sering diperdebatkan. 

Saat ini menjadi pertanyaan besar adalah, apakah dengan berakhirnya ijin FPI sebagai Ormas maka riwayat Ormas ini sudah pasti mati?

Menurut penulis, pertanyaan ini dapat dijawab dengan dua hal. Sebagai organisasi masyarakat kemungkinan FPI secara admistrasi akan berakhir. Namun sebagai semangat dan fungsi maka  semangat "FPI - FPI" tidak akan pernah mati. Mengapa?

Ada beberapa hal yang dapat dikemukakan mengenai hal ini di sini. 

Ormas seperti FPI adalah organisasi yang lahir setelah jatuhnya Orba. Pada masa Orba, organisasi yang berlatar belakang identitas tertentu dan dianggap militan, apalagi yang berhubungan dengan kelompok agama tidak mendapatkan tempat. 

Saat itu ormas yang bisa hidup adalah organisasi yang dianggap bisa mendukung ideologi pemerintah seperti halnya Pemuda Pancasila dan organisasi sejenis.

Namun dengan kejatuhan Orde Baru 1998, maka ibarat membuka kotak Pandora, segala macam organisasi pun bermunculan. Organisasi - organisasi yang dulunya terkekang, sekarang bermunculan bagai cendawan di musim hujan.

Sayangnya, di antara ormas - ormas yang lahir itu, ada juga yang memiliki prinsip dan cara-cara yang non- dan anti-demokratis demi mewujudkan kepentingannya. 

Kelompok-kelompok ini biasanya memiliki beberapa bentuk, yaitu kelompok religius militan, kelompok yang main hakim sendiri dengan kekerasan, kelompok muda militan, milisi-milisi yang rawan menggunakan kekerasan, dan kelompok etnonasionalis rasis atau radikal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline